Penampakan Gulungan Raksasa di Laut Meulaboh Aceh, Apakah Tsunami?

- Senin, 10 Agustus 2020 | 12:33 WIB
Penampakan awan badai seperti gelombang Tsunami di atas laut Meulaboh, Aceh Barat, Senin pagi (10/8/2020). (Foto: Istimewa)
Penampakan awan badai seperti gelombang Tsunami di atas laut Meulaboh, Aceh Barat, Senin pagi (10/8/2020). (Foto: Istimewa)

Sebuah video beredar luas menampilkan penampakan awan Arcus raksasa menggantung di atas laut Meulaboh, Aceh Barat, pada Senin (10/8/2020) pagi.

Karena muncul di atas laut, awan raksasa tersebut jadi terlihat seperti gelombang tsunami.

"Kuasa Allah #MEULABOHACEHBARAT," demikian tertulis pada video tersebut.

Baca juga: Fenomena Awan Badai Seperti Tsunami Raksasa di Meulaboh Aceh Pagi Ini, Warga Berdoa

Video berdurasi 39 detik itu diduga direkam dari sampan kecil, yang terdengar dari suara mesinnya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by INDOZONE - #KAMUHARUSTAU (@indozone.id) on

Sebelumnya diwartakan, warga Meulaboh, Aceh Barat, dibuat merinding oleh penampakan awan badai menyerupai gelombang tsunami raksasa di langit kota mereka pada Senin pagi (10/8/2020).

Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, awan badai tersebut terlihat begitu mengerikan, layaknya gelombang air laut yang siap menggulung apa saja yang ada di bawahnya.

Baca juga: Bahaya Awan Arcus Seperti Tsunami Raksasa yang Muncul di Langit Meulaboh Aceh Pagi Ini

Orang-orang Meulaboh pun berdoa agar dijauhkan dari marabahaya dan bencana ketika menyaksikan fenomena langka tersebut.

-
Penampakan awan badai seperti gelombang Tsunami di atas laut Meulaboh, Aceh Barat, Senin pagi (10/8/2020). (Foto: Istimewa)

Seorang saksi di Meulaboh menuturkan kepada Indozone.id tentang betapa mengerikannya penampakan awan badai tersebut. Yang membuatnya semakin mengerkan adalah kemunculan awan besar tersebut disertai pula dengan hujan.

"Muncul awan dulu baru hujan. Langit gelap sekali dan tiba-tiba angin kencang," katanya.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Naganraya, Iswahyuono Basuki Priambodo mengatakan, awan tersebut termasuk dalam kategori awan Arcus.

"Awan ini memang tergolong awan rendah dengan single level. Awan ini mengakibatkan dampak yang cukup berbahaya seperti hujan lebat disertai angin kencang, petir atau kilat, hujan es dan lain-lain," ujar pria yang biasa disapa Wahyu itu kepada Indozone.id saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Senin (10/8/2020).

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X