Sudah setahun lebih mantan caleg PDIP Harun Masiku masih menjadi buronan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lantas bagaimana upaya lembaga anti rasuah dalam mencari Harun Masiku?
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyebutkan hingga kini pihaknya masih terus mencari Harun Masiku. Namun demikian batang hidung Harun Masiku pun juga belum ditemukan pasca ditetapkan menjadi daftar pencarian orang (DPO) sejak Januari 2020.
Hal ini dikatakan Nawawi sekaligus menyampaikam terkait perkara yang menarik perhatian seperti korupsi bansos yang melibatkan Juliari P. Batubara dan kasus benur Edhy Prabowo.
"Perkara perkara dimaksud antara lain penanganan perkara bansos, perizinan benur ataupun kasus Harun Masiku yang masih sampai hari ini terus kami coba buru, belum ketemu juga pak," tutur Nawawi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Menurut Nawawi mengapa dirinya menjelaskan soal pencarian Harun Masiku disebabkan setiap rapat anggota Komisi III DPR Benny K Harman sering menanyakan dan kasus ini juga menjadi sorotan oleh masyarakat.
"Penanganan perkara-perkara yang menarik perhatian masyarakat, antara lain perkara Harun Masiku yang masih terus dalam perburuan kami Pak Benny, masih belum ketemu," ungkapnya.
Diketehui sebelumnya, mantan Caleg PDIP Harun Masiku sudah menjadi buronan lebih dari satu tahun. Harun Masiku telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak Januari 2020. Harun merupakan tersangka kasus dugaan suap terkait penetapan anggota DPR RI terpilih Tahun 2019-2024. KPK yakin bahwa Harun Masiku sebenarnya masih berada di Indonesia.
"Kami meyakini yang bersangkutan masih di dalam negeri, kalau sistemnya berjalan dengan baik. Pintu-pintu keluar yang resmi itu kan sudah ditutup," ucap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
