Fakta Pembunuh Ni Putu Widiastuti Teller Cantik Bank BMUN, Masih 14 Tahun dan Diduga Homo!

- Kamis, 31 Desember 2020 | 13:44 WIB
PAHP (kiri), pembunuh Ni Putu Widiastuti, teller Bank Mandiri di Bali (kanan). (Foto: Instagram Devina Jasmine Wijaya)
PAHP (kiri), pembunuh Ni Putu Widiastuti, teller Bank Mandiri di Bali (kanan). (Foto: Instagram Devina Jasmine Wijaya)

Remaja berinisial PAHP, pelaku pembunuhan terhadap Ni Putu Widiastuti (24 tahun), teller cantik Bank Mandiri di Denpasar hari Minggu (27/12/2020), akhirnya ditangkap.

Terungkap bahwa PAHP masih berusia 14 tahun. Dia orang Bali, diketahui dari nama lengkapnya. Rambutnya dicat putih keabu-abuan, sedangkan kulitnya berwarna sawo matang.

PAHP mengaku membunuh Ni Putu demi membawa kabur sebuah motor Honda Scoopy milik Ni Putu. Namun motif sebenarnya hingga kini masih didalami polisi.

Menurut Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, PAHP masuk ke dalam rumah korban dan membawa kabur motor korban pada Minggu sore, sekitar pukul 6 sore waktu setempat. Hal itu didasarkan pada rekaman CCTV di lokasi kejadian.

Dari hasil pemeriksaan sementara, PAHP diketahui pernah mencuri di Buleleng. Namun lantaran ia masih anak-anak, ia tidak diproses hukum, melainkan sekadar dibina waktu itu.

Fakta lain tentang PAHP, dia diduga memiliki kelainan orientasi seksual. Dia penyuka laki-laki, alih-alih perempuan cantik.

Sebelum menikam Ni Putu sebanyak 25 kali, PAHP mengaku sempat mendapat perlawanan dari Ni Putu. Ni Putu menyabet tangan PAHP dengan pisau hingga berdarah.

Ni Putu pun terkapar setelah ditikam 25 kali. Namun saat itu, ia belum meninggal dunia. Ni Putu diduga meninggal karena kehabisan darah, lantaran tak ada yang menolong.

Keesokan harinya, barulah pacar Ni Putu datang ke rumah itu. Namun sayang, Ni Putu sudah tak bernyawa.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom D mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi Gede Hara Yogiswara, sejak Minggu (27/12) menghubungi korban namun tidak direspons. Sehingga keesokan harinya pukul 08.30 WITA saksi datang ke TKP.

Sesampainya di TKP, saksi melihat pintu rumah korban dalam keadaan terbuka dan membuat saksi curiga sehingga langsung masuk ke dalam rumah. "Saat itu saksi melihat percikan darah di lantai, dan menemukan korban di kamarnya di lantai dua dalam keadaan tidak bernyawa," katanya.

-
Ni Putu Widiastuti semasa hidup.

 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X