Kasus Corona Sempat Turun, Kini Korsel Bersiap Hadapi Gelombang Kedua

- Rabu, 13 Mei 2020 | 13:54 WIB
Petugas medis Korea Selatan melakukan tes Covid-19 terhadap para pengendara mobil. (REUTERS)
Petugas medis Korea Selatan melakukan tes Covid-19 terhadap para pengendara mobil. (REUTERS)

Setelah sebelumnya pada April lalu, kasus virus corona (Covid-19) di Korea Selatan (Korsel) sudah terkendali, dimana jumlah kasus yang bertambah setiap hari sudah lebih sedikit dibanding jumlah pasien yang sembuh. Namun kali ini Korsel kembali harus waspada menghadapui gelombang kedua Covid-19.

Pada Selasa (12/5/2020) kemarin, ada sekitar 8.500 personil polisi diterjunkan di seluruh Korsel untuk mengidentifikasi siapa saja yang pernah mengunjungi klub-klub malam di Itaewon, Seoul, klaster perebakan virus corona terbaru saat ini.

Klaster di Itaewon ini disebut-sebut sebagai gelombang kedua perebakan virus mematikan itu, setelah klaster pertama yang terjadi di komunitas keagamaan di Daegu, akhir Februari lalu.

Ironisnya gelombang kedua ini terjadi hanya satu minggu setelah pemerintah Korea Selatan melonggarkan kebijakan karantina wilayah dan tinggal di rumah yang diberlakukan ketat sejak bulan Maret.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi mengakui otorita berwenang juga tidak mengira akan terjadinya klaster baru di Itaewon ini.

"Pertengahan Maret lalu sebenarnya praktis sudah terkendali karena jumlah kasus yang bertambah setiap hari sudah lebih sedikit dari pertambahan jumlah pasien yang sembuh. Bahkan pernah dalam tiga minggu di bulan April lalu jumlah pasien baru hanya 30 orang per hari. Local transmission atau penularan di antara sesama warga sudah nol," ujarnya seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (13/5/2020).

 

Lebih lajut dijelaskan, 30 orang per hari itu rata-rata terjadi karena penularan dari orang Korea Selatan yang pulang dari luar negeri, dari Amerika, Eropa dan lain-lainnya. Setelah diperiksa di bandara, ternyata positif Covid-19. 

"Jadi awalnya yang dikhawatirkan berpotensi menjadi gelombang kedua adalah masuknya warga Korea Selatan dari luar negara ini. Namun ternyata pada 8 Mei lalu pemerintah Korea Selatan mengumumkan adanya penularan baru di antara sesama warga, satu klaster baru, yang diduga berpotensi menjadi sumber perebakan gelombang kedua," ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X