Melihat Sejong, ‘Ibu Kota’ Kedua di Korsel, Ditetapkan 2006 dan Mulai Relokasi 2012

- Rabu, 19 Januari 2022 | 17:22 WIB
Geung-gedung di Kota Sejong dan Jembatan Handuri. (Dok. sejong.go.kr)
Geung-gedung di Kota Sejong dan Jembatan Handuri. (Dok. sejong.go.kr)

Sejong merupakan kota yang berjarak 120 km di selatan Seoul, ibu kota Korea Selatan saat ini. Dengan perjalanan menggunakan kereta api cepat, kota itu bisa dicapai dengan waktu tempuh satu jam.

Kota Sejong sebelumnya diusulkan untuk menjadi ibu kota Korea Selatan, menggantikan Seoul. Inisiatif itu digagas oleh Presiden Korsel sebelumnya, Roh Moo-hyun pada 2002.

Ia menilai Seoul terlalu dekat dengan Korea Utara dan sudah mengalami kepadatan. Roh juga mengeluarkan Undang-Undang Khusus Pemerataan Pembangunan Nasional, yang mendorong implementasi pemindahan ibu kota.

Namun, mengutip laporan BBC, kebijakan itu dimentahkan Mahkamah Konstitusi Korsel pada 2004.

-
Kota Sejong. (Dok sejong.go.kr)

Baca juga: Kritik Anies Soal Banjir Jakarta, Ketua DPRD DKI: Sumur Resapan Enggak Guna

Keputusan MK membuat pemerintah tidak bisa memindahkan seluruh kantor kementerian ke Sejong.

Semetantara Kantor presiden, kementerian pertahanan, dan kementerian luar negeri tetap akan berada di Seoul.

Kota Sejong kemudian ditetapkan pada 2006 sebagai ibu kota administratif. Kantor dan kementerian utama secara bertahap pindah ke sana, termasuk kantor perdana menteri, kementerian keuangan, perdagangan dan transportasi, Komisi Perdagangan yang Adil, dan Layanan Pajak Nasional.

Relokasi dilakukan secara bertahap sejak 2012, termasuk memindahkan ribuan pegawai negeri sipil ke ibu kota “kedua” Korsel tersebut. Pada 2012 Kota Sejong diresmikan.

Saat ini, melansir laman sejong.go.kr, Rabu (19/1/2022) ada 44 fasilitas pemerintahan di Kota Sejong, dengan populasi lebih 360.000 penduduk.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X