Banjir Bawang Putih dari China, DPR Minta Pemerintah Kurangi Impor

- Minggu, 19 Desember 2021 | 13:45 WIB
Ilustrasi bawang putih. (Unsplash/Bryam Blanco)
Ilustrasi bawang putih. (Unsplash/Bryam Blanco)

Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, menyayangkan membanjirnya jumlah bawang putih China yang diimpor ke dalam negeri. Dia pun mendesak pemerintah untuk mengurangi jumlah impor yang tiap tahunnya mencapai lebih dari 450.000 ton.

"Saya sangat menyayangkan belum ada perubahan situasi importasi bawang putih dalam negeri, di mana tiap tahun kita tinggi sekali angka impornya dari China. Sebesar 99 persen kita yang ambil, sisanya dari India, Taiwan, Amerika Serikat, dan Mesir yang angkanya hanya ratusan hingga maksimal 2.000 ton,” kata Andi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (19/12/2021).

Dia menjelaskan, China sebagai produsen dan eksportir bawang putih terbesar di dunia secara konsisten mengirimkan bawang putih ke Indonesia dalam jumlah sangat besar. Pada 2015, bawang putih asal China yang masuk ke Indonesia sebanyak 482.000 ton, 2016 sebesar 445.000 ton, 2017 sebesar 550.000 ton, 2018 sebesar 585.000 ton, dan 2019 sebanyak 472.000 ton.Selama ini, kata Andi, besarnya impor bawang putih menyebabkan komoditas ini selalu mengalami defisit pada neraca perdagangan dari 1996.

"Saya minta secara khusus kepada pemerintah melalui Kementerian Pertanian, setidaknya ada upaya mengurangi besaran importasi bawang putih di negara kita. Kegiatan dan program Kementan di Direktorat Jenderal Hortikultura mesti ada kisah suksesnya untuk menekan angka importasi bawang putih yang memang komoditas ini tidak banyak ditanam di Indonesia, dibandingkan dengan kebutuhan rakyat Indonesia yang sangat banyak,” kata Andi menuturkan. 

Menurut politisi PKS ini, program-program pemerintah di Kementerian Pertanian sudah sangat mendukung kinerja pemerintah, terutama dukungan anggaran. Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, setidaknya sebanyak Rp1,14 triliun telah dialokasikan pada 2021 melalui APBN. Namun, ia mengakui pemotongan anggaran akibat pandemi menjadikan APBN Kementan menurun lebih dari setengahnya sejak 2015.

"Saya minta secara khusus kepada pemerintah melalui Kementerian Pertanian, setidaknya ada upaya mengurangi besaran importasi bawang putih di negara kita. Kegiatan dan program Kementan di Direktorat Jenderal Hortikultura mesti ada kisah suksesnya untuk menekan angka importasi bawang putih yang memang komoditas ini tidak banyak ditanam di Indonesia, dibandingkan dengan kebutuhan rakyat Indonesia yang sangat banyak,” katanya menuturkan.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X