Baliho Puan Bertebaran di Pengungsian Korban Erupsi Semeru, Warga: Nyakitin Hati, Ya Allah

- Selasa, 21 Desember 2021 | 13:16 WIB
Baliho Puan Maharani di dekat lokasi pengungsian korban erupsi Semeru di Lumajang. (Foto: Istimewa)
Baliho Puan Maharani di dekat lokasi pengungsian korban erupsi Semeru di Lumajang. (Foto: Istimewa)

Sebuah video beredar di media sosial, menampilkan gambaran baliho Puan Maharani bertebaran di sepanjang jalan di dekat lokasi posko pengungsian warga korban erupsi Gunung Semeru di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Video tersebut direkam oleh seorang pria dari dalam mobilnya. Pria tersebut merasa sedih menyaksikan baliho Puan bertebaran di sepanjang jalan.

Dalam baliho Puan, tertulis kata-kata "Tangismu, Tangisku. Ceriamu, ceriaku" dan juga "Saatnya bangkit menatap masa depan". Di bagian bawah foto Puan yang mengenakan kerudung merah, tertera tulisan "Puan Maharani, Ketua DPR RI".

-
Baliho Puan Maharani di dekat lokasi pengungsian korban erupsi Semeru di Lumajang. (Foto: Istimewa)

"Guys, ini lagi di pengungsian korban erupsi Semeru di Desa Penanggal. Ada satu yang nyakitkan hati, ya Allah, tolong-tolong. Kenapa juga mesti balihonya panjang-panjang sebanyak ini, ya Allah," kata pria tersebut, sebagaimana disimak Indozone melalui video yang beredar, Selasa (21/12/2021).

-
Baliho Puan Maharani di dekat lokasi pengungsian korban erupsi Semeru di Lumajang. (Foto: Istimewa)

Sembari terus melaju, pria itu merekam baliho-baliho Puan yang dipajang di sepanjang jalan.

Menurut pria tersebut, kader-kader Puan justru tidak ada yang berada di lokasi saat proses evakuasi.

"Di mana kader-kadernya pada saat evakuasi di TKP, gak ada, Bu. Gak ada, gak ada, ya Allah. Ckckck. Ya Allah senekat inikah? Ya Allah. Persis di posko pengungsian. Ini maksudnya apa ya?" kata pria itu.

Tanggapan Sekdes Penanggal

-
Baliho Puan Maharani di dekat lokasi pengungsian korban erupsi Semeru di Lumajang. (Foto: Istimewa)

Indozone mengonfirmasi video viral tersebut kepada Sekretaris Desa Penanggal, Mufidun Al Amin.

"Waduh, ampun. Satpol PP itu harusnya mentertibkan," ujar Mufidun saat dihubungi wartawan Indozone.

Mufidun sampai kehilangan kata-kata untuk mengungkapkan perasaannnya melihat keberadaan baliho-baliho Puan tersebut.

"Gimana ya, perasaannya, sama lah ya. Mungkin saya sama sampean sama (perasaannya)," ujarnya.

Keadaan di Desa Penanggal sendiri, sampai hari ini, masih mengkhawatirkan.

"Cuaca di sini panas campur mendung. Kami masih tetap waspada, karena posisinya memang setiap hari ada APG, dan juga banjir," imbuh Mufidun.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X