Pada bulan Ramadan, umat Islam pada umumnya akan menjalankan ibadah puasa.
Namun, Indonesia bukanlah negara yang penduduknya Islam semua. Selain Islam, ada lima agama lain yang secara khusus diakui negara. Belum lagi agama-agama lokal yang tidak masuk dalam 6 agama negara.
Dengan kondisi demikian, tentu tak semua orang berpuasa pada bulan Ramadan.
Namun baru-baru ini, sejumlah petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, malah membubarkan orang-orang yang sedang makan di sebuah warung Tegal (warteg) di bilangan Jalan Raya Petir, persisnya di dekat Perumahan Serang Hijau, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Kamis (15/4/21).
Padahal, warteg tempat orang-orang itu makan telah ditutup pintunya sebagai bentuk penghormatan terhadap orang-orang yang sedang berpuasa.
"Ayo, selesaikan pembayaran, selesaikan pembayaran," ujar petugas mendesak orang yang sedang makan untuk bubar.
Selain membubarkan orang makan, petugas juga menyita penanak nasi. Seorang ibu yang merupakan pemilik warteg tersebut sampai memohon-mohon belas kasih dari mereka untuk tidak membawa penanak nasinya.
"Pak, tolong ojo digowo (jangan dibawa), Pak, ojo digowo," katanya.
"Ayo di kantor saja ya, Bu, di kantor aja," kata petugas.
Tak ayal, tindakan petugas tersebut mendapat kecaman dari netizen. Apalagi, pemilik warteg sudah berupaya menghargai orang yang berpuasa dengan menutup pintu warungnya.
"Mereka sudah termasuk menghargai orang yang berpuasa, krn makan di tempat yang tertutup. Duh gimana sih pak. Gak sekalian aja sweeping tiap tiap rumah pak?" ujar seorang netizen.
"Mang napa sih? Klo dia bukan non muslim gmn," kata yang lain.