Ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di kota terbesar ketiga Yaman, Taiz, Senin (27/9/2021) dan memaksa pasukan keamanan melepaskan tembakan ke udara.
Puluhan orang memblokir jalan dan pintu masuk ke beberapa distrik di kota barat daya dengan batu dan ban yang terbakar.
Dilansir dari Reuters, unjuk rasa tersebut timbul akibat penurunan tajam mata uang yang memicu inflasi di negara tersebut.
Juru bicara polisi Osama al-Sharaabi mengatakan pasukan keamanan "berkomitmen untuk melindungi hak warga negara atas berekspresi secara damai" tetapi tidak akan membiarkan "serangan apa pun terhadap kepentingan publik dan pribadi."
Perang antara koalisi yang dipimpin Saudi dan Houthi selama lebih dari enam tahun telah menghancurkan ekonomi dan menghabiskan cadangan devisa di negara miskin tersebut, ditambah dengan impor sebagian besar barang-barangnya.
Kini sekitar 80 persen dari populasi bergantung pada bantuan dan jutaan orang menghadapi kelaparan, dimana PBB mengatakan ini merupakan krisis kemanusiaan terbesar di dunia.