Pada tanggal 26 Mei ditemukan bangkai penyu hijau yang mengapung di dekat pantai di bagian selatan Pulau Kapas. Bagian bawah penyu yang disebut juga plastron ditemukan dibelah terbuka.
Penduduk setempat dan kelompok penelitian penyu percaya bahwa pelaku membelah penyu tersebut dalam upaya untuk mengambil telurnya.
Empat hari setelah penemuan yang memilukan ini, Lembaga Konservasi Kapas menjelaskan bahwa bangkai penyu hijau ditemukan terdampar di pantai Taman Laut Pulau Kapas. Mereka menambahkan, laporan telah diajukan ke Dinas Perikanan, Terengganu.
Baca juga: Pengemudi Ini Tak Sengaja Membakar Mobilnya Setelah Memakai Hand Sanitizer saat Merokok
Dilansir dari World of Buzz, Senin (31/5/2021), Karapas yang retak terbuka (cangkang luar yang keras dari penyu) berukuran panjang 73cm dan lebar 66cm. Sisa penyu itu dalam keadaan membusuk dengan bagian-bagian organ dalam terlihat keluar dari tubuhnya. Ada juga luka di dekat bagian bawah sirip kiri depan, bagian belakang yang hilang, dan ekornya.
"Mungkin saja penyu itu terperangkap dalam jaring, mati lemas, sebelum ditabrak perahu saat terapung di air," kata pihaknya.
Sekretaris Masyarakat Konservasi Kapas Farith Rezza Isa mengatakan, sudah banyak dilaporkan kejadian penyu mati di Terengganu yang dilaporkan.
Untuk itu, mereka mendesak pihak berwenang untuk memantau aktivitas illegal fishing di dalam batas taman laut dan perairan sekitarnya. Penggunaan jaring terlarang seperti jaring ikan pari juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup penyu.
