Presiden Sri Lanka Minta Keponakannya Diselidiki Usai Kebocoran Data Pandora Papers

- Kamis, 7 Oktober 2021 | 15:53 WIB
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (Justin Lane/Pool via REUTERS)
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (Justin Lane/Pool via REUTERS)

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah memerintahkan penyelidikan kekayaan keponakannya di luar negeri usai kebocoran data Pandora Papers.

Namun pihak oposisi segera meneriakkan pelanggaran, dengan mengatakan penyelidikan akan ditutup-tutupi oleh keluarga Rajapaksa yang telah berkuasa di negara kepulauan itu selama beberapa dekade.

Keponakan Rajapaksa dan suaminya dituduh menyimpan jutaan dolar di luar negeri.

Dilansir Aljazeera, pada hari Rabu (6/10/2021), juru bicara kabinet Dullas Alahapperuma mengatakan bahwa presiden meminta badan anti-korupsi untuk mengeluarkan aset Nirupama Rajapaksa dan suaminya Thirukumar Nadesan dalam waktu satu bulan.

Baca juga: Para Pemimpin Dunia Bantah Lakukan Kesalahan Usai Kebocoran Pandora Papers

Nirupama Rajapaksa (59) merupakan seorang legislator di pemerintahan sebelumnya.

Nama Nirupama Rajapaksa dan suami termasuk di antara puluhan nama terkemuka di seluruh dunia  yang ditampilkan dalam dokumen perusahaan jasa keuangan yang mengelola kekayaan mereka.

Makalah Pandora diperoleh oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) dan dirilis dalam bentuk cerita oleh mitra media seperti The Washington Post serta The Guardian.

ICIJ mengatakan bahwa menurut analisisnya terhadap laporan keuangan perwalian Nadesan, Nirupama Rajapaksa dan Nadesan memiliki kepemilikan lepas pantai senilai Rp225 miliar pada tahun 2017.

Memiliki aset di luar negeri atau menggunakan perusahaan cangkang tidak ilegal di Sri Lanka, hanya saja harus diumumkan kepada otoritas pajak setempat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X