Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan, Ahmad Sahroni: Tendensius & Provokatif

- Jumat, 8 Oktober 2021 | 10:39 WIB
Kiri: Fadli Zon (Instagram/fadlizon) / Kanan: Ahmad Sahroni (Instagram/ahmadsahroni88)
Kiri: Fadli Zon (Instagram/fadlizon) / Kanan: Ahmad Sahroni (Instagram/ahmadsahroni88)

Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon menyarankan agar pemerintah membubarkan Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri.

Dia menyebut bahwa aksi terorisme memang harus ditumpas, namun jangan sampai dijadikan komoditas.

"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamofobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," cuit Fadli Zon dikutip, Kamis (7/10/21).

Fadli Zon juga menilai lembaga yang menangani terorisme di Tanah Air sudah terlalu banyak. Dia menyarankan agar permasalahan terorisme hanya ditangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Menurut saya sudah terlalu banyak lembaga yang tangani terorisme. Harusnya BNPT RI saja. Teroris separatis yang jelas-jelas menantang RI harusnya yang jadi prioritas tapi tak bisa ditangani. Jangan selalu mengembangkan narasi Islamofobia yg bisa memecah belah bangsa," lanjutnya.

Namun, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni tak setuju kalau Densus 88 dibubarkan. Dia menilai Densus 88 masih sangat dibutuhkan.

"Saya kurang setuju dengan pendapat pak Fadli Zon karena kurang bijak dan terlalu tendensius. Teroris di Indonesia itu nyata adanya, sudah banyak kejadian, korban berjatuhan, dan kita melihat sendiri kasusnya, seperti kejadian bom Makassar beberapa waktu lalu, di Jakarta, dan banyak lagi," kata Sahroni.

"Saya melihat  justru kehadiran Densus 88 sangat dibutuhkan karena jelas sangat bermanfaat dalam memberantas teroris-teroris ini," sambungnya.

Terkait tuduhan Fadli Zon bahwa Densus 88 mengembangkan narasi Islamphobia, juga menurutnya tidak tepat dan malah provokatif. Sahroni menegaskan terorisme tidak terkait agama apapun.

"Soal tuduhan Islamophobia, saya rasa ini agak provokatif. Karena teroris itu tidak berkaitan dengan agama manapun, jadi tidak ada korelasinya. Mau agama Islam, Kristen, Budha, atau apapun kalau melakukan tindakan terorisme ya pasti diberantas. Kalau memang mayoritas jaringan terorisme membawa embel-embel Islam, ya itu fakta adanya," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X