Anggota Komisi III DPR RI Adde Rosi meminta Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustivandana dapat mengungkap siapa dalang utama dari investasi bodong yang tengah ramai di Indonesia.
Adde kemudian mengutip pernyataan rekannya yakni Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Sahroni. Di mana Sahroni menyatakan bos besar investasi ilegal ini keberadaannya di luar negeri.
Untuk itu Adde meminta Kepala PPATK dapat segera menguak siapa orang yang berada di balik investasi bodong di Indonesia. Harapanya bisa menjadi edukasi kepada masyarakat agar kesalahan yang sama tidak terulang.
"Mestinya kepala PPATK juga pasti paham mengenai hal ini. Kalau memang betul siapa orangnya, kalau bisa disampaikan ya sampaikan, kalau bisa dieksekusi, kembali kepada masyarakat agar tidak terbodohi investasi ilegal," ungkap Adde dalam rapat kerja Komisi III dengan PPATK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Ia pun juga mengungkapkan perihal informasi dari Bareskrim Polri terkait aliran dana ke luar negeri dari investasi ilegal mencapai Rp502,88 miliar.
"Dari data Bareskrim yang sudah disampaikan tadi sebetulnya ada berapa banyak investasi ilegal yang memang sudah terdata oleh PPATK," tuturmya.
Lebih lanjut Adde menduga bukan hanya Binomo atau Fahrenheit saja yang beroperasi di Indonesia uangnya lari ke luar negeri. Tapi ada beberapa investasi ilegal lainnya yang belum tereksplore.
Baca Juga: Temukan Rp588 Miliar Diduga Hasil Investasi Ilegal, PPATK Blokir 345 Rekening
"Ini penting bapak sampaikan ke masyarakat agar menjadi bahan edukasi masyarakat agar masyarakat tidak terbodohi tidak terbohongi lagi oleh investasi ilegal. Yang sekarang mungkin bukan hanya binomo bukan hanya Fahrenheit, mungkin ada lagi yang belum tereksplor," beber Adde.
PPATK Duga Dalang Investasi Bodong di Luar Negeri
Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandan menduga dalang dari investasi bodong di Indonesia kemungkinan berada di luar negeri.
“Pak Ahmad Sahroni mengatakan terkait master mind ada di luar negeri. Kami juga menduga ada beberapa master mind yang di negara lain, ada beberapa master mind yang di domestik," kata Ivan dalam rapat kerja dengan Komisi III.
Lebih jauh ia menuturkan bilamana PPATK akan terus melacak transaksi-transaksi tersebut sampai kepada penerima keuntungan dari investasi ilegal binary option.
"Tapi sekali lagi, kami mencoba untuk menelusuri transaksi sampai ke ultimate beneficial ownershipnya. Yang kami lihat memang saat ini perkembangnnya terus meningkat," urai Ivan.
