Presiden Jokowi menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI yang baru untuk menggantikan peran Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang segera pensiun.
Bahkan surat presiden (surpres) penunjukan Jenderal Andika Perkasa sudah diantarkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno ke Ketua DPR RI Puan Maharani.
Perjalanan Karier Jenderal Andika Perkasa
Andika yang lahir di Bandung pada 31 Desember 1964 itu merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) pada 1987.
Karier Andika dimulai dari saat dia bergabung dengan Kopasus sebagai Komandan Peleton. Sejak saat itu, kariernya terus meningkat, mulai dari Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).
Lalu, Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, dia diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Namun jabatan itu hanya sebentar dilakoninya sebelum akhirnya dia dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Tunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai Calon Panglima TNI
Tak berapa lama setelah dimutasi, dia kembali dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Lalu, pada 2003 hingga 2011, dia melanjutkan pendidikan militernya untuk S2 dan S3 di The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.
Pada tahun 2013, dia menerima kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal dan menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat.
Kemudian, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2014 dan pangkatnya naik menjadi Mayor Jenderal.
Setelah menjadi pengawal Jokowi selama dua tahun, Andika diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura pada tahun 2016.
Lalu pada 2018, dia diangkat untuk menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) dan pangkatnya naik menjadi Letnan Jenderal.
Setelah itu, Andika menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dan menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk mengikuti Pilkada Sumut.