Penelitian: Hewan Liar yang Dijual di Pasar Wuhan Diyakini Tidak Membawa Virus Corona

- Jumat, 11 Juni 2021 | 10:48 WIB
Pasar basah Wuhan. (Ist)
Pasar basah Wuhan. (Ist)

Sebuah laporan mengungkapkan lebih dari 47.000 hewan liar dijual di pasar basah Wuhan sebelum pandemi virus corona, diyakini tidak membawa virus corona.

Dikutip dari Daily Star, investigasi dilakukan oleh peneliti China dan Inggris terhadap produk daging yang dijual di pasar saat mereka mencoba melacak asal usul varian virus corona yang mulai menyebar di sana pada akhir 2019.

Dalam catatan penjualan hewan liar paling rinci yang belum dipublikasikan, para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari 47.000 hewan liar dijual di pasar kota dalam dua setengah tahun sebelum penyakit itu muncul, South China Post melaporkan.

Di 17 toko antara Mei 2017 dan November 2019, para peneliti mendokumentasikan penjualan 38 spesies. Termasuk menjual mamalia seperti musang, cerpelai, dan anjing rakun, yang diketahui rentan terhadap virus, meski tingkat penularan penyakit lebih rendah.

Namun, para ilmuwan tidak menemukan semua blok pembangun genetik SARS (strain coronavirus) dalam satu populasi kelelawar tapal kuda pada tahun 2017.

"Hampir semua hewan dijual hidup-hidup, dikurung, ditumpuk dan dalam kondisi buruk. Sebagian besar toko menawarkan layanan penyembelihan, dilakukan di tempat, dengan implikasi yang cukup besar untuk kebersihan makanan dan kesejahteraan hewan," kata para penelitian dari China West Normal University dan Oxford University dalam sebuah pernyataan.

Meski sumber virus masih belum diketahui, kekhawatiran bahwa Covid-19 dibuat di laboratorium terus dibicarakan setelah kesalahan pejabat China mengungkapkan rincian salah satu pasien Covid pertama, beberapa minggu sebelum pandemi dimulai.

Seorang pejabat terkemuka Tiongkok mengirim tangkapan layar yang dikirim ke jurnal medis Tiongkok yang berisi rincian seorang wanita berusia 61 tahun yang dikenal sebagai 'Pasien Su'.

Wanita itu menunjukkan dia memiliki virus di Wuhan hampir tiga minggu sebelum Beijing mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki kasus pertama.

Wanita itu diyakini tinggal sekitar satu mil dari salah satu laboratorium penelitian virus corona utama di kota itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X