Fakta Bayi Dicovidkan RSUD Medan, Ditolak RS Swasta Pakai BPJS, Sang Ibu Menangis

- Senin, 28 Juni 2021 | 13:25 WIB
Bayi Khaira Hanifa Almaghfira dan ibunya,  Annisa Dini Nabila. (Foto: Indozone.id/Abul Muamar)
Bayi Khaira Hanifa Almaghfira dan ibunya, Annisa Dini Nabila. (Foto: Indozone.id/Abul Muamar)

Sudah hampir sebulan berlalu sejak bayinya meninggal dunia. Hingga kini, Annisa Dini Nabila (25 tahun), masih merasakan duka lara.

Bukan tanpa sebab. Annisa kehilangan putri keduanya, Khaira Hanifa Almaghfira yang masih berumur 21 hari setelah melalui proses yang menguras emosi.

Ya, bayinya diduga dicovidkan oleh RSUD Pirngadi Medan, dan sempat ditelantarkan.

Saat hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Medan, Senin (28/6/2021), Annisa sesenggukan saat menceritakan kembali kronologi saat ia membawa bayinya berobat.

Saat itu, bayi Annisa mengalami gangguan pencernaan, di mana si bayi tidak buang air besar selama beberapa hari.

Ia dan suaminya awalnya membawa bayinya ke salah satu rumah sakit swasta di Medan, yakni RSIA SM pada Senin, 7 Juni 2021. Di sana, mereka bertemu dengan dokter berinisial Iq. 

Di rumah sakit tersebut, mereka tidak dilayani lantaran tidak memiliki biaya. Dengan BPJS Kesehatan, mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan. Bayi mereka hanya sempat dites swab antigen di rumah sakit swasta tersebut, dengan hasil negatif.

"Karena harus biaya umum, saya gak sanggup," kata Annisa kepada Indozone di ruang Komisi 2 DPRD Medan.

Setelah tak dilayani di RSIA SM, Annisa dan suaminya membawa bayinya ke RSUD Pirngadi Medan. Di rumah sakit pelat merah inilah, ia mendapati pelayanan yang menyesakkan dada.

Annisa sebenarnya sudah diperingatkan oleh dokter berinisial Iq tersebut saat berada di RSIA SM bahwa di RSUD Pirngadi, ia akan bertemu lagi dengan dokter Iq tersebut.

Namun, Annisa tetap membawa bayinya ke RSUD Pirngadi dan suaminya pada Selasa, 8 Juni 2021, atas rekomendasi dari Wakil Ketua DPRD Medan, Rajudin Sagala, setelah mereka melapor.

Di RSUD Pirngadi, bayi mereka tiba-tiba divonis reaktif COVID-19 berdasarkan hasil tes antibodi

Annisa dan suaminya terkejut, karena sejak awal mereka tiba di rumah sakit tersebut, bayi mereka tidak ada dilakukan tes antibodi. Apalagi, saat di RSIA SM, bayi mereka sudah dinyatakan negatif lewat tes swab antigen.

Yang membuat mereka kesal, bahasa yang disampaikan pihak perawat RSUD Pirngadi bukan "reaktif COVID" sebagaimana mestinya, tetapi "bayi ibu positif COVID".

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X