Tekan Sampah Plastik yang Terus Meningkat, KLHK: Perlu Kesadaran Masyarakat

- Rabu, 30 Juni 2021 | 23:32 WIB
Aktivitas sejumlah pemulung dan alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (30/6/2021). (photo/ANTARA FOTO/Feny Selly/ilustrasi)
Aktivitas sejumlah pemulung dan alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (30/6/2021). (photo/ANTARA FOTO/Feny Selly/ilustrasi)

Pemakaian plastik selama masa pandemi COVID-19 lebih tinggi dibanding sebelum pandemi. Hal itu disebabkan, perubahan perilaku masyarakat yang lebih banyak di rumah daripada aktivitas di luar. 

UNtuk bisa menekan sampah plastik yang terus meningkat, KLHK, menyebutkan hal tersebut dibutuhkan kesadaran dari masyarakat.

Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Novrizal Tahar, sebut perlu membangun kesadaran masyarakat untuk memilih dan memilah sampah.

"Secara nasional, kita mengalami perubahan pola konsumsi, dan sampah plastik Indonesia meningkat. Sejak pandemi, data di Surabaya, komposisi sampah plastik adalah 22 persen dari seluruh sampah. Ini membuat tantangannya semakin besar dan berat terutama di masa pandemi," kata Novrizal melalui diskusi daring, Rabu (30/6) dikutip dari ANTARA.

Baca juga: Polisi Selidiki Video Viral Wanita Ngaku Saksikan Pesugihan Sosialita Pondok Indah

"Hampir semua aktivitas lewat online menggunakan plastik sekali pakai, dan tidak semua sampah plastik itu juga punya nilai yang baik untuk recycling. Ini menjadi tantangan lain," lanjutnya.

Rektor Kepala Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Emenda Sembiring, mengatakan pandemi yang membatasi interaksi langsung mendorong adanya perubahan pola konsumsi di tengah masyarakat.

"Kita melakukan penelitian di Bandung dengan survei, bahwa ada peningkatan jumlah sampah kemasan sebelum dan saat pandemi. Sebelum pandemi, (jumlah sampah kemasan) mencapai 160 gram per orang per hari. Sementara, saat pandemi adalah sebesar 240 gram per orang per hari. Ada perubahan perilaku bagaimana untuk penuhi kebutuhan sehari-hari," jelas Emenda.

Lebih lanjut, sayangnya peningkatan sampah kemasan ini, menurut Emenda tidak selaras dengan kesadaran masyarakat untuk mengadopsi aktivitas yang lebih pro lingkungan, sesederhana berkendara dengan kendaraan bermotor dengan memilih rute terdekat guna meminimalisir dampak emisi dan hemat bahan bakar.

Untuk itu, Emenda mengatakan dari Kementerian LHK sudah memiliki peta jalan dan berbagai peraturan lainnya untuk menyediakan base line dan kontribusi baik bagi industri maupun masyarakat untuk mencapai target reduksi sampah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X