Terkuak! Tomi, Sasaran Sate Beracun Ternyata Polisi Pangkat Aiptu, Buat Pelaku Sakit Hati

- Senin, 3 Mei 2021 | 12:50 WIB
Kolase foto Bandiman, ayah bocah yang tewas keracunan sate dan NA, pengirim sate tersebut. (ist)
Kolase foto Bandiman, ayah bocah yang tewas keracunan sate dan NA, pengirim sate tersebut. (ist)

Fakta baru terkait kasus sate beracun yang menewaskan seorang bocah bernama Naba Faiz Prasetya (9 tahun), anak dari Bandiman, seorang driver ojek online di Bantul, akhirnya terbongkar.

Ternyata, Tomi, pria yang seharusnya menjadi penerima paket sate beracun itu, adalah seorang polisi senior berpangkat Aiptu. Ia dikabarkan bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.

Menurut Timbul, Tomi sampai sekarang masih aktif bertugas. Bahkan pada 2017 lalu, Aiptu Tomi mendapat penghargaan sebagai penyidik terbaik.

Pelaku Sakit Hati

Seperti diberitakan sebelumnya, pengirim paket sate merupakan seorang perempuan berinisial NA (25 tahun). Perempuan itu telah ditangkap oleh pihak Polres Bantul pada Jumat (30/4/2021) dan kini kasusnya telah diserahkan ke Polda DIY.

Kepada polisi, NA mengaku sengaja mengirimkan lontong sate itu kepada Aiptu Tomi lantaran sakit hati tidak jadi dinikahi.

Sebab pada faktanya, Aiptu Tomi justru menikah dengan perempuan lain.

Saat itu, NA menggunakan jasa Bandiman, seorang driver ojol, tanpa memesan lewat aplikasi. 

Setelah disepakati, Bandiman meminta ongkos Rp25 ribu, namun wanita itu membayar Rp30 ribu. 

Kepada Bandiman, NA berpesan bahwa lontong sate itu dikirim oleh seseorang bernama Pak Hamid.

"Bilang paket ini dari Pak Hamid nggih, Mas," ujar perempuan itu kepada Bandiman sembari menyerahkan ongkos kirim.

Saat itu, Bandiman sama sekali tidak merasa curiga. Ia menerima begitu saja permintaan dari perempuan tersebut dan mengantarkan paket itu ke alamat tujuan, yakni di Perumahan Bukit Asri Nomor FF01, Padukuhan Sembungan, Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan, Bantul.

Ketika sampai di alamat tujuan, Bandiman tidak menemukan warga yang bernama Tomi. Ia kemudian menelepon Tomi, dan Tomi memberitahu bahwa ia sedang di luar kota dan meminta paket itu dikomunikasikan dengan istrinya yang ada di rumah.

Namun, istri Tomi menolak paket lontong sate tersebut karena merasa tidak kenal dengan orang yang bernama Pak Hamid.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X