Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah tak henti menyuarakan perlawanan terhadap upaya pelemahan institusi tersebut.
Melalui akun Twitter @febridiansyah, Sabtu (8/5/2021), Febri mengungkap bahwa upaya untuk menyingkirkan Novel Baswedan dari KPK sudah terjadi berulang kali.
Seperti diketahui, Novel menjadi momok menakutkan bagi para koruptor karena dikenal garang.
Kini, Novel diserang dengan menggunakan isu radikalisme dan Taliban demi menyingkirkannya.
"Upaya menyingkirkan Novel Baswedan dari KPK sudah terjadi berulang kali. Teror & serangan jg terjadi berulang kali. Tapi ia tetap tegak lurus memberantas korupsi. Skrg dg alasan tes wawasan kebangsaan yg kontroversial, ia dan 74 pegawai terbaik lain terancam dibuang dari KPK," tulis Febri.
Upaya menyingkirkan Novel Baswedan dari KPK sudah terjadi berulang kali.
— Febri Diansyah (@febridiansyah) May 8, 2021
Teror & serangan jg terjadi berulang kali. Tapi ia tetap tegak lurus memberantas korupsi.
Skrg dg alasan tes wawasan kebangsaan yg kontroversial, ia dan 74 pegawai terbaik lain terancam dibuang dari KPK.
Pada kicauan sebelumnya, Febri juga menyindir para buzzer bayaran yang diduga menjadi pasukan utama untuk menggaungkan isu radikalisme dan Taliban di tubuh KPK.
"Lagi rame ya akun2 'itu2 saja' naikin isu pembenaran tes wawasan kebangsaan.. Terharu. Baru di periode Pimpinan KPK sekarang dan baru pasca revisi UU KPK para buzzer tersentuh hatinya bela KPK. Apalagi pake metode lama yg mirip dg saat isu Taliban saat nyerang KPK," tulis Febri.
Lagi rame ya akun2 “itu2 saja” naikin isu pembenaran tes wawasan kebangsaan..
— Febri Diansyah (@febridiansyah) May 8, 2021
terharu ????
baru di periode Pimpinan KPK sekarang dan baru pasca revisi UU KPK para buzzer tersentuh hatinya bela KPK.
apalagi pake metode lama yg mirip dg saat isu Taliban saat nyerang KPK..
Menurut Febri, terdapat perbedaan tingkah buzzer pada masa kini.
"Kalau dulu metode buzzer ini digunakan serang KPK dg isu taliban.. Kalo sekarang belain KPK. Eh Pimpinan KPK mungkin ya.. Kadang salut dg pada buzzer ini.. sekalipun berlawanan dg akal sehat ttp semangat.. Soal2 TWK yg kontroversialnya minta ampun ini malah dbilang bagus," sambung Febri.
kalau dulu metode buzzer ini digunakan serang KPK dg isu taliban..
— Febri Diansyah (@febridiansyah) May 8, 2021
kalo sekarang belain KPK. Eh Pimpinan KPK mungkin ya..
kadang salut dg pada buzzer ini.. sekalipun berlawanan dg akal sehat ttp semangat..
soal2 TWK yg kontroversialnya minta ampun ini malah dbilang bagus ????