Denmark Habiskan Rp2 Miliar untuk Bersihkan Pantai, Tapi Buang Sampahnya Kembali ke Laut

- Senin, 15 November 2021 | 21:29 WIB
Ilustrasi sampah yang dibuang ke laut. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)
Ilustrasi sampah yang dibuang ke laut. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Di tengah perubahan iklim yang cukup signifikan terhadap Bumi, dan juga berbagai sampah plastik yang ada di laut, kini fenomena mengkhawatirkan terus bertambah. Bahkan, tidak semua rencana yang dibuat sesuai dengan apa yang diharapkan.

Seperti Kota di Denmark yang telah menghabiskan 150.000 dollar (Rp2,1 miliar) untuk membersihkan pantai. Tapi malah membuang puing-puing sampah kembali ke laut.

Dilansir dari laporan India Times, Senin (15/11/2021), penyiar nasional Denmark Danmarks Radio (DR) mengatakan bahwa buldoser itu ditemukan naik dan turun di pantai Stillinge di kotamadya Slagelse dua kali seminggu selama bulan-bulan musim panas.

-
(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Sebuah video yang dirilis oleh DR menunjukkan buldoser melaju beberapa meter ke dalam air sebelum membuang isinya ke laut. Aksi itu kemudian menjadi sorotan dunia atas kebijakan yang dianggap kurang tepat.

Katherine Richardson, seorang profesor oseanografi biologi di Universitas Kopenhagen mengatakan kepada Vice, dikutip pada Senin (15/11/2021) bahwa upaya pembersihan tidak berdampak apa pun bagi alam.

Baca juga: Serial Netflix 'Hellbound' Rilis Poster, Film dengan Fenomena Supranatural yang Menakutkan

“Sebaliknya, itu buruk bagi organisme kecil yang hidup di antara butiran pasir kecil yang dirobek atau dihancurkan oleh traktor," ungkap Katherine.

"Dan tentu saja jumlahnya jauh lebih banyak daripada rumput laut yang dikumpulkan. Ini tentang satu hal—kenyamanan bagi pengunjung pantai," tambahnya.

Katherine juga mengatakan bahwa banyak puntung rokok dan potongan plastik kecil lainnya yang pada akhirnya berakhir mengapung di laut.

-
(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Organisasi yang melakukan kegiatan pembersihan itu bernama Slagelse Municipality yang sebelumnya mendapatkan kecaman. Sebab, anggaran yang dihabiskan untuk membersihkan Pantai Stillinge justru tidak berdampak baik bagi alam itu sendiri.

Seorang profesor di Universitas Teknik Denmark bernama Torkel Gissel Nielsen, mengatakan kepada Danmarks Radio bahwa yang dilakukan organisasi itu benar-benar langkah bodoh.

Meski demikian, ternyata langkah yang dianggap kurang tepat itu justru dibela oleh Wakil Wali Kota Villum Christensen dan mengatakan bahwa orang menginginkan pantai sebersih di Eropa selatan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X