Invasi Rusia Telah Tewaskan Seorang Penyintas Holokaus di Perang Dunia II

- Selasa, 22 Maret 2022 | 14:04 WIB
Sebuah apartemen di Ukraina hancur usai terkena rudal Rusia. (REUTERS/HO)
Sebuah apartemen di Ukraina hancur usai terkena rudal Rusia. (REUTERS/HO)

Seorang penyitas dari insiden Holokaus di Perang Dunia (PD) II harus tewas akibat operasi militer Rusia di Ukraina. Pria berusia 96 tahun tersebut terbunuh ketika rudal Rusia menghantam flatnya di Kota Kharkiv, Ukraina.

"Dengan perasaan ngeri kami melaporkan kematian Boris Romanchenko yang terbunuh dalam perang di Ukraina," demikian bunyi sebuah pernyataan yang dikeluarkan yayasan pengelola monumen kamp konsentrasi Buchenwald,  seperti disadur dari Reuters, Selasa (22/3/2022).

"Gedung apartemen bertingkat tempat Romanchenko tinggal dihantam rudal dan terbakar," menurut pernyataan itu.

Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, telah mengalami serangan berat dari artileri Rusia selama invasi. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi tersebut sebagai "operasi militer khusus" yang diperlukan untuk melucuti senjata dan membersihkan pengaruh Nazi di negara tetangganya itu.

"Tolong pikirkan berapa banyak peristiwa yang telah dia lewati," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Senin malam.

"Tapi terbunuh oleh serangan Rusia, yang menghantam gedung bertingkat Kharkiv. Dengan perang dari hari ke hari ini, menjadi lebih jelaslah apa arti denazifikasi bagi mereka."

Romanchenko lahir pada 20 Januari 1926, di Bondari, dekat Kota Sumy, menurut yayasan Buchenwald.

Baca Juga: Ingin Sudahi Konflik, Presiden Ukraina Berharap Bisa Bertemu dengan Putin

Dia dideportasi ke Dortmund pada 1942. Di sana, dia harus melakukan kerja paksa di pertambangan. Setelah gagal dalam ikhtiarnya melarikan diri, dia dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald pada 1943. Di kamp itu, lebih dari 53.000 orang tewas selama Perang Dunia II.

Romachenko kemudian dikirim ke Peenemnde di Pulau Usedom di Laut Baltik, tempat dia menjalani kerja paksa pada program roket V2, kamp konsentrasi Dora-Mittelbau, dan kamp konsentrasi Bergen-Belsen, kata yayasan monumen tersebut.

"Kematian mengerikan Boris Romanchenko menunjukkan betapa berbahayanya perang di Ukraina bagi para penyintas kamp konsentrasi. Kami berduka atas kehilangan seorang teman dekat," bunyi pernyataan itu.

Menurut pernyataan, Romanchenko telah menjabat selama bertahun-tahun sebagai wakil presiden Komite Internasional Buchenwald-Dora, seraya mengabdikan diri untuk mendokumentasikan kejahatan Nazi. Baik kementerian luar negeri maupun kementerian pertahanan Ukraina mengutuk aksi yang mengakibatkan kematian itu.

"Putin berhasil 'mencapai' apa yang bahkan tidak bisa dilakukan Hitler," kata Kementerian Pertahanan Ukraina di akun Twitter-nya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X