Kantong Kresek Berkurang, Pemasukan Pemulung Berkurang

- Selasa, 19 November 2019 | 13:57 WIB
Ketua Ikatan Pemulung Indonesia Pris Poly Lengkong. (Indozone/Nani Suherni)
Ketua Ikatan Pemulung Indonesia Pris Poly Lengkong. (Indozone/Nani Suherni)

Adanya kebijakan pemerintah daerah tentang larangan penggunaan plastik atau kantong kresek rupanya berpengaruh ke pengasilan pemulung.

Menurut Ketua Ikatan Pemulung Indonesia Pris Poly Lengkong menjelaskan setelah adanya kebijakan larangan penggunaan kantong kresek pihaknya mengalami penurunan pendapatan.

Oleh sebab itu, pihaknya tidak mendukung kebijakan pengurangan penggunaan kantong kresek dibeberapa lokasi.

"Kalau pengurangan pengunaan botol itukan belum ya. Kalau kantong kresek mulai terasa. Itu bisa jadi multiguna padahal. Plastik kresek itu 100 persen bisa kita daur ulang," jelasnya usai mengikuti acara Potensi Ekonomis dari Pengelolaan Sampah Plastik, di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).

Untuk prosentase pengurangannya bisa mencapai lebih dari 2 persen. Padahal menurutnya, sampah kantong plastik oleh pihaknya bisa diolah menjadi meja plastik hingga kursi.

Tambahnya saat ini sudah ada 3,7 juta orang di 25 provinsi bergantung pada sampah plastik. Secara hitungan mereka yang memulung sampah di perkampungan bisa mendapatkan Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per hari.

"Dari kampung-kampung bisa Rp100 sampai Rp150 ribu. Kalau pemulung jalanan bisa sehari Rp50 ribu. Tapi kalau mulung di kota pagi-pagi sudah bangun," ujar Pris.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X