Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memutuskan berbagai sekolah dan obyek wisata Ibu Kota ditutup sementara selama 14 hari ke depan. Namun, dia tidak pernah meminta pusat-pusat perbelanjaan mengambil langkah tersebut.
Alasannya, pusat ritel merupakan tempat bagi masyarakat membeli kebutuhan pokok, sehingga mal dan pusat ritel dikecualikan dari keputusannya tersebut.
"Jadi, kenapa tadi kita juga mengundang asosiasi retail, karena kita memerlukan bantuan mereka. Untuk memastikan pasokan kebutuhan warga Jakarta terpenuhi. Kalau kebutuhan retail itu ditutup, toko-tokonya tutup, maka akan menimbulkan masalah baru," ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Anies mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan asosiasi peritel Indonesia untuk membicarakan kemungkinan terjadinya panic buying. Dia pun mengimbau agar masyarakat berbelanja sewajarnya dan tak perlu khawatir, sebab telah memastikan jumlah stok pangan aman di DKI.
"Ada satu hal yang penting, bahwa pedagang retail akan menerapkan pembatasan penjualan. Ini untuk mengendalikan belanja berlebih yang bisa mengubah stabilitas pasar. Stabilitas pasar itu bisa berubah ketika ada perilaku belanja yang berubah secara drastis. Kita biasa sebut dengan istilah panic buying," tutupnya.