Tengah malam, Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, dipadati peserta Reuni 212. Para peserta datang dengan membawa atribut bendera Merah Putih, ada yang membawa Bendera Tauhid, serta ada juga yang membawa spanduk.
Seorang Ibu Rumah Tangga, Neni yang berasal dari Jakarta Pusat dan datang bersama keluarganya, mengaku mengikuti kegiatan tersebut untuk menjaga silaturahmi dengan para peserta reuni.
Peserta lainnya, yang berasal dari Bogor, Jawa Barat, mengaku ingin ajang ini sebagai cara dirinya, mendoakan bangsa agar kompak dan bersatu.
"Saya berharap Islam itu benar-benar kompak, bersatu, Islam itu rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh manusia) ," kata Karmen Aryadila warga Bogor.
Reuni 212 tahun ini, dimulai pukul 03.00 WIB, dengan diawali salat tahajud bersama. Setelah salat tahajud, bakal ada salat subuh berjamaah.
Selain itu, ada aksi jalan bersama dari sejumlah titik masjid di Jakarta mulai pukul 01.00 WIB menuju kawasan Monas.
Ajang reuni ini, diisi berbagai ceramah dan sambutan dari para tokoh penggasan gerakan ini. Selain itu, menjelang bubar, ada rangkaian pemberian penghargaan dan aksi kepedulian.
Untuk mengamankan reuni ini, Kepolisian Daerah Metro Jaya mengerahkan 9000 aparat, yang dibagi ke 7 sektor. Aparatpun diminta bersikap humanis dan dilarang membawa senjata.
