Ustadz Abdul Somad (UAS) menilai social distancing atau menjaga jarak sudah sesuai dengan sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Langkah penerapan social distancing tersebut dianggap sudah tepat.
Dia juga menceritakan bagaimana saat Rasulullah menghadapi wabah kusta. Ketika itu, Rasulullah menolak bersalaman dengan umatnya agar tidak tertular wabah. Orang yang melakukan social distancing disebut telah menjalankan sunnah.
"Yang kita lakukan hari ini, tidak berinteraksi sosial dengan orang yg menularkan virus, tidak bersalaman tidak meninggalkan sunah. Justru sudah melaksanakan sunah," ujar UAS, Jumat (19/3/2020).
Dia juga memberikan tanggapannya soal pernyataan "tidak takut virus corona dan hanya takut pada Allah." Dia menjelaskan hadist Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa umat Muslim harus menghindari wabah penyakit.
Di hadist tersebut, Nabi Muhammad mengibaratkannya dengan kejaran singa. Artinya, mereka harus menghindar dengan berlari secepat mungkin.
UAS juga ikut menanggapi fatwa MUI soal salat di rumah selama virus corona masih merebak. UAS menyatakan patuh terhadap fatwa tersebut. Menurutnya, MUI adalah pihak yang harus ditaati umat Islam di Indonesia.
"Saya percaya kepada MUI dan khusus Mesir, karena saya alumni Al-Azhar, saya sebagai orang awam tidak berilmu ikut ulama-ulama guru-guru kami di Azhar yang sudah mengeluarkan keputusan pada 15 Maret 2020 tentang gugurnya Salat Jumat dan Fardu," kata UAS.
Ia juga menjawab pertanyaan terkait kenapa salat di masjid dilarang tapi mal atau tempat berbelanjaan tetap dibuka, bandara juga tetap buka. Dia menilai pernyataan dan pertanyaan tersebut tidak tepat.
"Itu tidak serta merta kita berkata, kalau begitu masjid jangan ditutup. Yang tepat itu bukan begitu. Tidak berkerumun di masjid, juga tidak berkerumun di mal," tuturnya.
