Mafia Alkes di Tengah Pandemi Virus Corona

- Minggu, 19 April 2020 | 12:21 WIB
Ilustrasi pembuatan alat perlindungan diri (APD). (ANTARA/M Agung Rajasa)
Ilustrasi pembuatan alat perlindungan diri (APD). (ANTARA/M Agung Rajasa)

Kelangkaan alat kesehatan pendukung penanganan virus corona, seperti masker N95 hingga Alat Pelindung Diri (APD) yang semakin langka membuat para tenaga medis yang berjibaku dengan pasien Covid-19, harus terus menjadi korban.

Menteri BUMN, Erick Thohir sempat mengungkapkan bahwa adanya mafia yang bermain ditengah kelangkaan APD ini.

Terkait dengan pernyataan tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung mengatakan penyebab masalah pada tingginya impor komponen dasar pembuatan alat kesehatan maupun obat-obatan, ditambah dengan persyaratan ketat dari kementerian kesehatan terkait standar alat kesehatan maupun obat-obatan.

"Salah satu kesulitan kita menghadapi kondisi sekarang adalah tingginya komponen impor termasuk dengan tingginya impor obat-obatan, vitamin dan APD. Kementerian Perdagangan sudah melonggarkan persyaratan impor untuk alat kesehatan itu. Tapi masih ada persyaratan yang berkaitan dengan alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan sehingga memang tidak semua juga yang bisa masuk berkaitan dengan standarnya," kata Martin dalam live streaming Cross Check Medcom di Jakarta, Minggu (19/4/2020).

-
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung. (INDOZONE/Wilfridus Kolo)

Lebih sepesifik soal mafia, Martin menambahkan dalam sebuah rapat bersama DPR, Kementerian BUMN tidak mengungkapkan adanya mafia. Namun sebenarnya hambatan terkait impor alat kesehatan masih didominasi oleh pemain lama yang tidak ingin bisnisnya terganggu.

"Memang hambatannya selalu adalah pemain lama. Para pemain lama pasarnya sangat oligopolistik, dan mungkin mereka tidak mau istilahnya lapaknya diganggu. Karena itu, harusnya semua persyaratan soal impor dibuka ke publik. Silahkan siapa saja yang memenuhi bisa melakukan importasi," sambungnya.

Jadi baginya, dengan adanya Covid-19 ini menjadi tamparan keras buat pemerintah dan kita semua agar membenahi persoalan impor agar tidak kelabakan ketika menghadapi masalah-masalah seperti ini.

"Covid-19 tamparan keras untuk kita, bahwa selama ini kita gak beresin persoalan-persoalan kita. Kenapa ada mafia karena infonya tertutup. Kalau begitu dibuka saja, apa persyaratannya supaya pelaku usaha bisa masuk. Selama info tertutup dan dikuasai oleh pihak tertentu di situlah ada mafia," tukasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X