Demi Prosesi, Kawasan Adat Sumba di Pasang Lampu Tenaga Surya

- Jumat, 11 Oktober 2019 | 10:31 WIB
Ilustrasi Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (ESDM)
Ilustrasi Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (ESDM)

Masyarakat adat di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan bantuan 200 Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Bupati Sumba Tengah Paulus S.K. Limu mengatakan, pemilihan pemasangan PJU-TS di kawasan budaya, demi menyokong kegiatan budaya yang biasanya membutuhkan waktu lebih dari satu hari. 

"Kenapa kami tidak pasang di jalan semua karena hampir setiap saat ada kegiatan antara lain urusan budaya, belis, urus adat perempuan kawin. Itu membutuhkan waktu 2-3 hari, dan kalau tidak ada lampu maka pelaksanaan adat akan terganggu," ujarnya.

Selain itu, dalam hal adat kematian, orang sumba tidak cukup dilaksanakan 1 hari bisa 2 atau 3 minggu bahkan bulan dan kalau melayat. 

"Menjaga mayatnya dalam kegelapan juga sangat tidak manusiawi," jelasnya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan EBTKE Kementerian ESDM LN Puspa Dewi mengatakan, pembangunan ini diharapkan mendorong aktivitas perekonomian masyarakat.

PJU-TS yang telah dibangun nantinya akan dikelola dan dipelihara oleh pemerintah Kabupaten. Untuk itu, pihaknya meminya infrastruktur yang telah dan akan dibangun, dapat dikelola dan dipelihara oleh Pemda dan masyarakat. 

Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE telah membangun sebanyak 30.000 titik penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) untuk sepanjang 1.500 KM jalan umum di 200 Kabupaten dari tahun 2016 sampai dengan 2018. 

Pada tahun 2019, program PJU-TS dilaksanakan di 31 Provinsi dengan jumlah PJU-TS sebanyak 22.550 Titik. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2019 telah dan akan dibangun PJU-TS sebanyak 1.160 titik, yang tersebar di 8 Kabupaten. 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X