Polda Metro: Ada Fenomena Silence Sound, Korban Premanisme Takut Lapor Polisi

- Sabtu, 10 Juni 2023 | 14:00 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat diwawancarai terkait penangkapan
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat diwawancarai terkait penangkapan

Polda Metro Jaya berbicara terkait masyarakat yang menjadi korban tindakan premanisme namun takut membuat laporan ke polisi. Disebut polisi, ada fenomena silence sound yang membuat para masyarakat enggan melapor.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi. Kombes Hengki menyebut fenomena ini kerap ditemukan di daerah-daerah.

Baca juga: Akui Aksi Premanisme Meningkat di Jakarta, Kapolda Metro: Jumlahnya Tak Banyak

"Ada yang namanya fenomena silence sound, suara-suara diam. Kadang-kadang mereka ini, ya korban-korban ini menjadi korban juga takut untuk melaporkan itu. Dari dulu seperti itu dan ini fenomena kita temukan juga di daerah-daerah," kata Kombes Hengki kepada wartawan, Sabtu (10/6/2023).

Meski ada masyarakat yang berani membuat laporan polisi, Hengki menyebut terkadang ada masyarakat yang memilih mencabut laporan polisinya. Penyebabnya, rupanya karena korban mendapat intimidasi.

"Kadang-kadang dia mencabut laporannya, di intimidasi. Ini lah ciri khas dari pada eksesif premanisme. Ini menciptakan namanya fear of crime, keresahan," beber Hengki.

Baca juga: Polda Metro: Ada Aksi Premanisme di Jakarta, Kami Sikat!

Lebih jauh, Hengki mengungkap alasan polisi menindak tegas para preman. Penindakan para preman dilakukan oleh polisi rupanya atas dasar keresahan masyarakat.

"Dasarnya kita melakukan penindakan terhadap premanisme itu yang pertama adalah keresahan masyarakat," pungkas Hengki.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X