Hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Tulungagung membuat sungai yang mengalir di Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, meluap.
Imbasnya, luapan air sungai itu menggenangi permakaman umum yang terletak di sisi sungai, enggak hanya menggenangi, derasnya arus sungai juga menggerus tanah yang ada di permakaman itu.
Hasilnya tujuh makam rusak, bahkan tiga di antaranya sampai membuat jenazah yang ada di dalam tanah ikut tertarik bersama dengan tanah yang tergerus.
Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (22/10/2022) pagi saat hujan deras dan arus sungai mengalir dengan derasnya.
"Benar, itu terjadi Sabtu yang lalu kemudian baru bisa kita kembalikan saat air mulai surut," ujarnya pada Rabu (26/10/2022).
Saat kejadian itu, pihaknya dan warga enggak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menunggu air surut, untuk melakukan perbaikan.
"Ahli waris dan warga sekitar menerima kejadian ini sebagai musibah," ucapnya.
Sementara itu, Kades Padangan, Sutopo mengatakan, pasca kejadian, atau Senin (24/10/2022), pihaknya bersama dengan muspika setempat melakukan perbaikan dengan menguburkan lagi jenazah yang sempat terseret banjir itu.
"Sudah kita perbaiki Mas, kita bareng Muspika turun tangan dan warga juga rukun memperbaiki lokasi makam yang rusak itu," ucapnya.
Dari tujuh makam yang terdampak banjir, tiga makam yang sampai jenazahnya keluar itu merupakan makam dari warga sekitar yang sudah lama sehingga hanya nampak bagian kafannya saja.
Setelah itu, ahli waris dan warga sekitar bersama-sama membuat tanggul darurat berupa karung berisi pasir yang diletakkan di sekitar makam yang rusak, dengan harapan ketika terjadi luapan air sungai, hal yang sama tidak terulang lagi.
"Kalau jumlah makam di lokasi ini banyak sekali, ratusan lebih, tapi yang terdampak itu hanya tujuh itu yang lokasinya ada di lokasi pelebaran makam, tepat di sisi sungai," ungkapnya.
Sutopo mengakui, meski lokasi itu sering dilanda banjir namun kejadian seperti ini baru terjadi pertama kali.
Pihaknya sudah merencanakan pembangunan tanggul permanen, yang bisa mengantisipasi luapan air sungai masuk ke wilayah makam.