Presiden Joko Widodo menegaskan bakal mendorong industrialisasi di Provinsi Kalimantan Timur. Harapannya ada pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Tanah Air, khususnya daerah ibu kota negara yang baru.
Dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mencapai 5,44 persen pada semester I 2019. Pertumbuhan ini didorong dari sisi produksi oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang tumbuh 8,97 persen.
Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor luar negeri yang mencapai 8,94 persen. Ekonomi Kalimantan Timur Triwulan II-2019 terhadap Triwulan II-2018 tumbuh 5,43 persen (y-on-y), lebih tinggi dibanding capaian Triwulan II-2018 yang tumbuh sebesar 1,92 persen.
Pertumbuan ekonomi itu lantas ingin terus ditingkatkan Jokowi. Mantan Wali Kota Solo, tersebut tidak bisa selalu membebankan Jakarta dan Pulau Jawa untuk memberikan pemasukan yang masif untuk negara.
"Beban perekonomian yang diberikan Indonesia kepada Pulau Jawa dan Jakarta besar. Kesenjangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa terus meningkat, meskipun sejak 2001 sudah dilakukan otonomi daerah," ujar Jokowi.
Meski mendorong industrialisasi ekonomi di luar Pulau Jawa, Jokowi tetap memprioritaskan Jakarta sebagai kota bisnis dan pusat perdagangan.
Ambisi Jokowi pun sejalan dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI untuk melakukan regenerasi kota. Anggarannya juga sudah disiapkan, yakni sebesar Rp571 triliun. Pembahasannya disebut mencapai level teknis dan siap dieksekusi.