Dalam kondisi pandemi virus corona di Indonesia ini, media massa memiliki peran penting menyampaikan data-data maupun informasi akurat mengenai virus corona. Dewan Pers menyebut tanpa peran serta media pemerintah akan kesulitan menyelesaikan problema virus corona.
"Tanpa peran serta media, pers, sulit kita bayangkan Covid bisa selesai dengan mulus seperti kita kehendaki," kata anggota Dewan Pers, Arif Zulkifli dalam diskusi online bertajuk 'Jerit Pekerja Media di Tengah Pandemi', Jumat (1/5/2020).
Arif mengatakan peran serta media cukup banyak di tengah pandemi ini. Media terkadang berperan menyampaikan informasi dari pemerintah ke masyarakat dan terkadang pula memberitakan kritikan-kritikan ke pemerintah.
"Karena arus informasi yang tidak seimbang yang searah itu membuat informasi yang disampaikan ke publik menjadi ditentukan oleh pemerintah. Kalau itu yang terjadi kita nggak pernah benar-benar dapat informasi sesungguhnya, sehingga kepatuhan publik kepada pemerintah lewat berbagai programnya akan diragukan efektivitasnya," ungkap Arif.
Lebih jauh Arif mengkritik pemerintah yang harus membuka data secara detail perihal jumlah data pasien positif virus corona. Dia menyebut banyak metode yang menyimpulkan jika data dari pemerintah terkait virus corona yang diumumkan tidak sepenuhnya data asli.
"Kita nggak bisa sepenuhnya yakin angka yang dikeluarkan gugus tugas setiap sore adalah angka yang sebetulnya terjadi. Berbagai macam pemodelan matematik menyebutkan angka kenyataan 10 kali lipat dari angka yang dirilis pemerintah," kata Arif.
Menurutnya dengan dibukanya data secara terbuka maka pemerintah bisa lebih mudah menyelesaikan kasus persoalan virus corona ini. Sebab akan banyak diskusi yang dilakukan berbagai pihak untuk mencari solusi agar dapat segera keluar dari permasalahan virus ini.
"Yang dibutuhkan keterbukaan informasi. Dalam kerja jurnalis itu bukan sekedar pers itu sendiri tapi pemerintah. Semakin terbuka semakin cepat dan ringan Covid ini berlalu itu kira-kira," pungkas Arif.
Artikel Menarik Lainnya:
