Ramai di media sosial mengenai Sheila On 7 dipaksa turun oleh kepolisian, saat sedang mengadakan konser di Stadion Mandala Krida Yogyakarta pada Sabtu (22/12). Namun, Kapolresta Yogyakarta Komisaris Besar Armaini membantah mereka memaksa turun.
Dia menegaskan anggotanya hanya ingin menyampaikan kepada personel So7 dan panitia bahwa waktu manggung sudah melebihi izin. Karena, mereka hanya diberikan izin dari Polda DIY sampai jam 11 malam saja.
"Pengamanan oleh kepolisian dalam pelaksanaannya kegiatan (konser) tersebut melebihi jam 23.00 WIB yang diberikan Polda DIY." ujar Armaini dilansir dari Kumparan.
Polisi sampai naik ke atas panggung karena panitia tidak taat dengan aturan yang telah ditetapkan. Armaini mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan panitia, tapi tidak direspons.
"Lebih dari jam sudah mau jam setengah 12 (malam). Panitia nggak mau ngomong sama penyanyinya. Namanya Sheila penggemarnya banyak. Namanya penonton pasti suruh nambah (lagu) lagi,” katanya. “Karena panitia tidak mau memberitahu penyanyinya kemudian anggota kita berinisiatif ke atas ingin memberi tahu ‘Mas, setelah lagu ini selesai ya’”.
Dia juga menegaskan bahwa polisi masih mempersilakan SO7 menyelesaikan lagu terakhirnya sebelum turun dari panggung. Mereka tidak memaksa berhenti di tengah-tengah lagu.
“Bukan menghentikan paksa seakan Sheila on 7 seperti dilarang nyanyi konser, nggak (seperti itu),” katanya. “Mudah-mudahan jangan sampai seperti ini (lagi). Intinya kan Yogyakarta aman, konser Sheila berlangsung aman, penggemar juga baik-baik.”
Kejadian seperti ini adalah yang ketiga dialami oleh So7. Mereka pernah mengalaminya pada tahun 2014 di Jogja, di acara The 90's Festival Bandung pada tahun 2015, dan kini kembali terulang.
