TERUNGKAP! Ini Motif Anak Soimah Tewas Dihabisi Temannya di Pesantren Gontor

- Selasa, 6 September 2022 | 13:11 WIB
Ponpes Gontor, Ponorogo. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)
Ponpes Gontor, Ponorogo. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Polres Ponorogo terus melakukan penyidikan terhadap kasus dugaan penganiayaan santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur. 

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo mengungkapkan jika pihak Ponpes Modern Darussalam Gontor Ponorogo telah melaporkan secara resmi terkait kasus dugaan penganiayaan ini.

“Pihak pondok (Ponpes Modern Darussalam Gontor) sudah melaporkan secara resmi ke kami dan kami proses,” ujar AKBP Catur Cahyono Wibowo, Senin (5/9/2022).

-
Ponpes Gontor, Ponorogo. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Hingga kini, kata dia, ada tujuh saksi yang diperiksa oleh Satreskrim Polres Ponorogo. Ketujuh saksi itu adalah adalah dua santri berinisial RM dan N. Selain itu dua orang dokter, dua ustad dari Pondok Gontor, dan satu staff pengajar dari Ponpes Gontor.

Menurutnya belum ada dugaan pelaku. Ke depannya nama pelaku nanti bakal disampaikan lagi. Motifnya, dia menjelaskan pasti ada pemicunya yakni kesalahpahaman namun masih akan didalami kasus ini.

“Lagi butuh waktu minta proses. Kepastiannya untuk motif akan kita ungkap lagi,” bebernya.

-
Polres Ponorogo selidiki kasus penganiayaan di Ponpes Gontor. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Yang mengejutkan adalah adanya korban lain. Sedikitnya ada 3 korban termasuk korban yang meninggal dunia asal Palembang itu. Di sisi lain, pihak Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor angkat bicara perihal tewasnya santri, Albar Mahdi. 

“Kami memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan,” ujar juru bicara Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ustadz Noor Syahid, Senin, 5 September 2022.

Dia mengaku jika pihak pondok sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum.

“Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” katanya.

Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat. Menyikapi hal ini, dia mengklaim langsung bertindak cepat dengan menindak dan menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.

-
Polres Ponorogo. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, pihak Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat.

“Kami keluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing. Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya,” terangnya.

Pun pihak Gontor juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya korban.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X