INDOZONE.ID - Ancaman resesi global yang dipantik dari adanya inflasi di Amerika Serikat, membuat beberapa investor perlu mengatur kembali instrumen investasi yang aman saat resesi melanda.
Saat resesi melanda, kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan, sehingga investor akan cenderung memilih untuk menempatkan dananya pada instrumen yang aman.
Memilih instrumen investasi dengan risiko kecil menjadi salah satu hal yang tepat untuk dilakukan. Oleh karenanya, beberapa instrumen investasi berikut direkomendasikan untuk investor.
1. Reksadana

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki risko yang beragam, mulai dari rendah hingga tinggi.
Reksadana pasar uang cenderung memiliki risiko minim dan cocok untuk investasi dibawah satu tahun, sedangkan reksadana pendapatan tetap cocok untuk investasi satu hingga tiga tahun.
Di sisi lain, risiko yang paling berat terdapat pada reksadana saham yang cocok untuk investasi jangka panjang atau di atas 5 tahun.
2. Deposito

Instrumen investasi selanjutnya yang dapat dipilih untuk menghadapi resesi global adalah deposito.
Instrumen investasi ini mampu mengamankan dana dalam tenor tertentu untuk meredam guncangan resesi yang membuat nilai uang terus tergerus.
Biasanya, pada masa resesi suku bunga menjadi tinggi, sehingga imbal hasilnya menjadi tinggi juga.
3. Emas

Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang paling kuat untuk menghadapi resesi.
Emas dapat melindungi aset dari ketidakpastian ekonomi maupun politik yang menyebabkan pasar lebih fluktuatif.
Emas cenderung memiliki harga yang stabul dan tidak terdepresiasi seperti nilai uang.
4. Saham

Meskipun saham merupakan instrumen investasi yang paling fluktuatif dan berisiko. Namun, saat resesi, investor tetap bisa memilih instrumen ini untuk menanamkan modalnya.
Emiten dengan fundamental kuat dan memiliki laporan keuangan dengan pos laba rugi serta kewajiban jangka panjang perusahaan yang pasti bisa kamu pilih.
Pilih pula sektor sahan yang cenderung tahan banting, seperti onsumer goods, telekomunikasi, terutama batubara diprediksi masih memilIki kinerja yang ciamik yang bakal mendorong performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
5. Obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN)

Instrumen investasi terakhir yang dapat menjadi pilihan untuk hadapi resesi adalah jenis obligasi pemerintah (government bonds) dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN).
Kepemilikan SBN menjaga modal investor aman sekaligus mendapat kupon bunga. Karena itu, obligasi adalah pilihan yang kini banyak diminati.
Nah, itulah beberapa pilihan instrumen investasi untuk menghadapi resesi global.
Selain memilih instrumen investasi di atas, ada baiknya untuk tetap memiliki uang tunai sebagai dana darurat untuk mengantisipasi dampak resesi ekonomi.