Wanita bernama Saleeha Jabeen (33) ini menjadi muslimah pertama di Angkatan Udara Amerika Serikat. Wanita asal India itu baru menyandang pangkat letnan dua pada Desember tahun lalu(18/12/2019).
Jabeen bertugas di Air Force Chaplain, Department of Defense. Chaplain sendiri merupakan satuan yang bertanggung jawab untuk kebutuhan religius anggota Air Force. Kehadiran Jabeen disambut antusias oleh korps chaplain, termasuk pimpinan Air Force Chaplain Maj. Gen. Steven Schaick.
"Faktanya aturan Amerika menjamin kebebasan beragama atau tidak, bergantung pada tiap pribadi. Korps chaplain ada untuk membantu tiap penerbang mendapat kebebasan menjalankan agamanya. Adanya Jabeen tidak hanya kemenangan bagi Islam tapi semua agama dan kepercayaan. Saya sangat bangga dengan adanya Jabeen di korps chaplain," ujar Schaick.
Department of Defense sendiri memang mempunyai banyak anggota dari berbagai kepercayaan. Namun, mereka belum mempunyai chaplain seorang muslimah untuk mendampingi para anggota militer.
Jabeen mengatakan bahwa dirinya ingin melakukan yang terbaik dan menjadi inspirasi untuk para rekan militernya.
Jabeen sendiri pertama kali datang ke Amerika pada tahun 2005 saat dirinya ingin meraih gelar MBA. Saat kuliah, ia pernah mengalami pengalaman kurang menyenangkan. Temannya yang berasal dari Rusia pernah mempertanyakan apakah Jabeen benar-benar seorang muslim atau hanya sekadar identitas saja.
Saat itulah ia mulai membenahi dirinya menjadi lebih baik. Jabeen kemudian mengambil kuliah di CTU bidang Inter-religious Dialogue. Tak hanya sampai di situ, Jabeen kembali melanjutkan studinya dengan masuk militer dan ia ditugaskan dalam bidang kesehatan.
Hingga akhirnya, ia berhasil sampai pada titik yang sekarang dan menjadi chaplain. Jabeen juga mengaku bangga bisa mengabdi pada Amerika.
