Presiden Joko Widodo mengatakan hukuman mati bagi koruptor bisa diterapkan, jika dikehendaki masyarakat. Situasi itu pun menjadi peringatan bagi para elite eksekutif dan legislatif untuk menjaga sikap dan integritas.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengharapkan para pejabat memetik pelajaran dari pernyataan mantan Wali Kota Solo tersebut.
"Apa yang disampaikan Pak Jokowi pada hari antikorupsi kemarin itu, merupakan warning bagi kita semua bahwa kita ke depan, baik eksekutif maupun legislatif, untuk terus tata keuangannya tertib dan baik," kata Sufmi Dasco di Gedung DPR Jakarta, Selasa (10/12).
Sufmi Dasco menilai Jokowi tidak pandang bulu dalam memberi peringatan tersebut. Namun, Wakil Ketua MPR itu tidak memungkiri ada ukuran tertentu menetapkan hukuman mati pada koruptor.
"Mungkin untuk hukuman mati perlu kemudian ditimbang tingkat kesalahannya, seberapa berat yang dilakukan," tutur Sufmi Dasco.
Sikap tegas Jokowi pun disambut positif Sufmi Dasco. Dia sepakat hukuman mati diterapkan bagi koruptor yang mencuri dana untuk membantu korban bencana alam.
"Kalau itu saya setuju. Ketika bencana alam maka ada orang-orang yang susah dan menderita. Kalau kemudian bantuan atau pengelolaan anggaran itu dikorupsi itu kelewatan," tutur Sufmi Dasco.
