Diduga karena banyaknya warga yang berpenghasilan rendah karena adanya aturan karantina yang ketat, terjadi bentrokan antara sejumlah pemuda dan polisi di wilayah pinggiran Paris, Prancis, Senin (20/4/2020).
Akibatnya, kebijakan yang dianggap dapat menekan angka penyebaran Covid-19 justru mengancam kedamaian sosial di wilayah tersebut.
Permasalah itu dimulai terjadi pada Sabtu (18/4/2020) malam saat seorang pengendara sepeda motor bertabrakan dengan pintu terbuka mobil polisi yang tidak bertanda saat pengejaran.
Kerusuhan itu terjadi di Villeneuve-La-Garenne, sebelah utara Paris. Kerusuan itu pun terus berlangsung hingga Minggu dini hari sebelum ketenangan dipulihkan. Setelah kurang dari 24 jam, kerusuhan kembali pecah.
Des unités de police répondent aux feux d’artifices par des tirs de grenades lacrymogènes.#VilleneuveLaGarenne pic.twitter.com/A7CP6hRCjS
— Taha Bouhafs (@T_Bouhafs) April 19, 2020
Sekelompok orang pun melemparkan kembang api ke arah polisi. Seorang pejabat polisi mengatakan bahwa sejumlah mobil dibakar. Setelah beberapa pemuda mengejek petugas, ia mengatakan polisi langsung menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
"Kami mengendalikan situasi dengan relatif cepat," kata pejabat itu.