Deretan Teori Konspirasi Seputar Virus Corona, Mulai dari Senjata Biologis dan Depopulasi

- Selasa, 21 April 2020 | 12:07 WIB
Petugas mengangkut jenazah diduga terinfeksi virus corona di Brooklyn (REUTERS/Lucas Jackson)
Petugas mengangkut jenazah diduga terinfeksi virus corona di Brooklyn (REUTERS/Lucas Jackson)

Selain menyebabkan berbagai perubahan pola hidup manusia, pandemi virus corona atau Covid-19 juga menghadirkan sejumlah teori konspirasi.

Banyak yang percaya bahwa sebenarnya keberadaan virus ini tidak seperti yang selama ini kita percaya, yaitu berasal dari kelelawar dan daging hewan liar yang dijual di pasar Wuhan, Tiongkok.

Berikut beberapa teori konspirasi seputar virus corona yang menggegerkan publik.

1. Virus Corona adalah senjata biologis dari laboratorium di Tiongkok

Banyak yang meyakini bahwa virus corona sebenarnya merupakan senjata biologis dan sengaja dilepaskan dari sebuah laborotarium di Wuhan, Tiongkok.

Virus ini diduga dilepaskan untuk mendukung depopulasi atau akan dipakai kelak untuk menyerang negara lain. Namun, hasil penelitian menyebutkan bahwa virus corona ditularkan secara alami dari hewan seperti kelelawar.

Tidak ada campur tangan rekayasa laboratorium terhadap virus tersebut. Scripps Research juga menyebut bahwa anatomi virus Covid-19 sangat alami dan tidak terlihat telah direkayasa oleh manusia.

"Dengan membandingkan data sekuens genom yang tersedia untuk strain virus corona yang diketahui, kita dapat dengan tegas menentukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari proses alami," kata Kristian Andersen, PhD, seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research.

2. Virus Corona menyebar lewat jaringan 5G.

-
Iklan mengenai jaringan 5G (REUTERS/John Sibley)

Teknologi jaringan 5G juga diklaim bisa menyebarkan virus corona. Informasi ini menyebabkan beberapa tower 5G di Inggris rusak karena dibakar oleh masyarakat.

Diketahui bahwa pihak pembakar tower 5G tersebut sudah termakan teori konspirasi jaringan 5G bisa menyebarkan virus corona atau Covid-19.

Tak hanya di Inggris, beberapa menara BTS 5G di Belanda juga dibakar sekelompok orang yang diduga merupakan kelompok yang menentang kehadiran jaringan 5G.

Mereka menilai bahwa jaringan 5G dapat membahayakan kesehatan dan privasi penggunanya.

Menteri Kantor Kabinet Inggris, Michael Gove begitu kesal dengan orang yang mempercayai informasi tersebut.

"Itu hanya omong kosong, omong kosong yang sangat berbahaya," ucap Gove"

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X