Fakta Lengkap Tewasnya Pengendara Grabwheels di Senayan

- Kamis, 14 November 2019 | 13:07 WIB
Ilustrasi/ANTARA/Livia Kristianti
Ilustrasi/ANTARA/Livia Kristianti

Penyidik Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, telah menetapkan penabrak enam pengguna skuter listrik Grabwheels di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, sebagai tersangka.

"Sudah dilakukan pemeriksaan, ditetapkan sebagai tersangka," kata Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi c kepada media di Polda Metro Jaya, Rabu (13/11).

Dilansir dari ANTARA, Fahri mengatakan bahwa korban berinisial DH. Namun, pelaku masih menjalani pemeriksaan dan belum ditahan. Ia menambahkan bahwa tersangka bisa saja ditahan, namun itu adalah keputusan penyidik.

-
ANTARA/Fianda Rassat

"Saat ini kita masih dalam pemeriksaan. Kalau penahanan itu urusan penyidik, tapi kita sudah tetapkan sebagai tersangka hari ini," ujarnya.

Fahri mengungkapkan, dari pemeriksaan awal DH sudah terbukti bersalah karena telah mengakibatkan dua orang meninggal dan empat lainnya luka-luka.

Kronologi kejadian

Saksi mata kejadian mengatakan, dua pengendara otoped listrik milik Grabwheels yang tewas terjadi saat keduanya saat melintas di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/11) dini hari.

"Saat itu kami berenam pergi ke FX (mal) Sudirman sekitar jam 23.00 WIB, Sabtu (9/11). Waktu itu rame banget di sana antrean sewa otoped, ada sekitar 50-an orang," kata rekan korban, Wanda (18) di Jakarta, Rabu (13/11).

Wanda sendiri saat itu tiba di lokasi penyewaan di FX bersama lima rekannya, Wulan (18), Fajar (19) dan dua korban tewas Ammar (18), Wisnu (18), serta korban luka, Bagus (18). Sayangnya, otoped yang disediakan oleh Grabwheels sudah habis disewa oleh konsumen.

-
ANTARA/Andi Firdaus

Tiga jam kemudian, Wanda bersama rekan-rekannya baru mendapatkan tiga unit otoped, usai bertransaksi melalui aplikasi. Wanda mengatakan bahwa saat itu, ia tidak tahu siapa yang mengkoordinir otoped. Karena ia tak melihat ada petugas yang mengenakan atribut. Dari ketiga otoped tersebut, hanya ada satu otoped yang dilengkapi dengan helm pengaman. Otoped ini kemudian dipakai oleh Bagus. Sedangkan rekannya yang lain memainkan otoped tanpa helm pengaman.

"Kita naik boncengan, satu otoped dua orang, saat itu cuma Bagus yang pakai helm," katanya.

Ketika mereka melewati Jalan Pintu 1 Senayan, otoped yang ditumpangi Wisnu dan Bagus kehabisan baterai. Dari sini, Wisnu kemudian pindah ke otoped yang dinaiki Ammar. Sedangkan Wulan, Wanda dan Fajar berboncengan tiga naik otoped.

"Bagus sendirian bawa otoped karena harus mendorong otoped mogok yang ditumpangi Ammar dan Wisnu. Saya, Wulan dan Fajar ada paling depan," jelas Wanda.

Karena kehabisan baterai, mereka kemudian turun dari trotoar untuk menyeberang ke titik putar median jalan di dekat Gerbang Patung Panahan, guna mengembalikan otoped yang kehabisan baterai. Namun, tiba-tiba saja, sebuah mobil jenis Toyota Camry hitam mengarah ke Jalan Sudirman melaju dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak Bagus.

-
ANTARA/HO-Polda Metro Jaya

"Bagus sampai naik ke kap mesin mobil. Terus mobilnya menabrak Wisnu dan Ammar. Gak lama setelah ngerem, Bagus mental sekitar 15 meter ke arah saya," tutur Wanda.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X