Mengintip Kekuatan Angkatan Laut Tiongkok di Laut China Selatan

- Minggu, 5 Januari 2020 | 10:50 WIB
 Frigate Yueyang-575 (Jingkai-class II). (US Navy via Wikipedia)
Frigate Yueyang-575 (Jingkai-class II). (US Navy via Wikipedia)

Kawasan Perairan Natuna menghangat di awal tahun 2020, pasca insiden masuknya kapal-kapal nelayang Tiongkok yang dikawal kapal Coast Guard Tiongkok. Indonesia pun bereaksi dengan memperkuat patroli dan menyiagakan militernya di kawasan yang berbatasan dengan Laut China Selatan ini. 

Laut China Selatan merupakan salah satu wilayah perairan yang kerap 'menghangat' akibat konflik kepentingan negara-negara di kawasan tersebut. Maklum, kawasan ini memiliki potensi ekonomi yang menggiurkan. Selain kaya akan hasil laut, nilai lalu lintas perdagangan internasional di kawasan ini mencapai US$5,3 triliun per tahunnya.

Enggak cuma itu, data Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) menyebutkan, perut bumi di kawasan ini memiliki cadangan minyak bumi hingga 11 miliar barel, dan cadangan gas alam hingga 190 triliun kaki kubik. Wajar jika banyak negara yang 'ngotot' di wilayah ini dan memperkuat militernya. Misalnya saja Tiongkok.

-
Kapal Pendarat Amphibi Changbaishan-989 (Yuzhao-class). (flickr/kees torn via Wikipedia)

 

Kekuatan Militer

Lantas, seperti apa kekuatan militer Tiongkok di kawasan ini. Secara umum, Tiongkok memiliki 7 komando pasukan perang. Salah satunya adalah komando pasukan perang selatan (Southern Theater Command) yang didirikan pada 1 Februari 2016 lalu. Inti komando ini adalah Armada Laut China Selatan (Southern Theater Command Navy).

Dari tiga armada laut milik Tiongkok, armada selatan yang paling kuat, baik dari segi postur jumlah maupun kemampuan kapal perangnya, lantaran diperkuat kapal-kapal moderen. Yang paling penting, satu-satunya Kapal Induk milik Tiongkok yang beroperasi ada di armada selatan, yakni Liaoning (16) eks Kapal Induk Uni Sovyet Kuznetsov Class. Satu kapal induk buatan Tiongkok tengah dalam tahap akhir uji operasional.

Armada Selatan memiliki 11 Kapal Perusak (Destroyer). Ada 4 kapal perusak utama armada ini yang berjenis Kunming/Luyang III-class. Senjata utamanya kapal yang mulai beroperasi tahun 2014 ini adalah rudal HHQ-9 SAM, YJ-18 SSM dan CY-5 ASW.

-
Frigate Jiaxing-521 (Jiangwei II-class). (SteKrueBe via Wikipedia)

 

Armada ini juga memiliki 17 Frigates, dengan inti kekuatan 8 Frigates jenis Jiangkai-class II lansiran 2008, dengan kemampuan meluncurkan misil, anti kapal selam dan perang elektronik. Serta, 12 Corvettes jenis Jiangdao-class lansiran tahun 2013. Selain itu, armada ini juga memiliki 8 Kapal Selam Diesel-Elektrik jenis Ming-class.

Selain itu, Armada Selatan juga memiliki 17 kapal pendarat amphibi maupun tank. Kekuatan utamanya, 3 Kapal Pendarat Amphibi Yuzhao-class lansiran 2007 dan 6 Kapal Pendarat Tank Yuting III-class lansiran tahun 2003. 

Sementara, untuk kapal pendukung armada ini memiliki 9 kapal pendukung logistik, 6 kapal angkut multi fungsi dan 1 kapal rumah sakit.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X