Visi Indonesia Menuju Negeri 1001 Startup

- Rabu, 3 Juli 2019 | 13:02 WIB
Instagram/@gerakanstartupdigital
Instagram/@gerakanstartupdigital

Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan visinya mewujudkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang. Ini dituturkan Presiden Joko Widodo pada pertemuan ASEAN-US Summit di Amerika Serikat tiga tahun lalu.

Visi itu disampaikan lagi oleh Presiden Jokowi dalam kesempatan bertemu dengan CEO Plug and Play di Silicon Valley tahun 2016. Dia berharap startup Plug and Play dapat berkolaborasi dengan Indonesia untuk mencapai visi ekonomi digital yang digadang-gadangnya.

Selang empat bulan setelah itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengusung Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Tujuannya, untuk menumbuhkan industri digital Tanah Air.

-
ANTARA/HO Biro Humas Kominfo

Gerakan tersebut digelar di 10 kota besar di Indonesia yang memiliki infrastruktur koneksi jaringan komunikasi memadai. Sepuluh kota itu adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Bali, Makassar, Semarang, Yogyakarta, Pontianak, dan Malang.

Tiga tahun kemudian, gerakan itu hadir dengan wajah baru dan motto "Seribu Mimpi, Seribu Karya, dan Satu Indonesia Raya". Pemerintah berencana memperluas jaringan wilayah kota dari 10 menjadi 15, serta perubahan tahapan bagi startup yang ingin bergabung.

Adapun mekanisme baru pada tahun ini di mana startup dapat memilih tahapan sesuai dengan perkembangan usaha dan mempresentasikan pencapaian yang sudah diraih.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Gerakan 1000 Startup Digital (@1000startupdigital) on

Sejak digagas tahun 2016 hingga akhir 2018, terhitung sudah ada 584 startup peserta yang disaring dari hampir 40.000 pendaftar Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.

Pemerintah pun sudah menyiapkan program lanjutan untuk perusahaan rintisan yang sudah keluar dari program inkubasi. Program tersebut bernama Next Indonesian Unicorn atau Nextixorn. Hingga akhir 2018, ada 108 perusahaan rintisan yang mengikuti program lanjutan tersebut.

Berkaitan dengan gerakan startup di Indonesia ini, kementerian dan lembaga negara harus terus bersinergi untuk menjangkau lebih banyak wilayah dan calon wirausahawan di Indonesia. Harapannya, dapat membangun infrastruktur jaringan di tempat-tempat yang belum dibangun operator telekomunikasi.

"Infrastruktur jaringan menjadi pra-syarat, harus ada untuk mendukung ekonomi digital," kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos Kominfo Ismail.

Dalam hal ini, pemerintah menyediakan infrastruktur jaringan yaitu satelit Palapa Ring yang dibagi menjadi paket barat, tengah, dan timur dan menyebar di seluruh wilayah Nusantara.

"Palapa Ring Timur sedang finalisasi. Akhir 2019 nanti, seluruh kabupaten/kota di Indonesia terhubung dengan jaringan pita lebar (broadband)," kata Ismail.

Selain itu, pemerintah juga memiliki proyek satelit multifungsi (high throughput satellite) bernama Satria. Tujuannya untuk menghubungkan wilayah-wilayah tidak terjangkau kabel jaringan Palapa Ring. Satelit Satria diprediksi akan siap beroperasi pada 2023 mendatang.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X