Dituduh Lakukan Pemerasan dengan Setop Pasokan Gas, Begini Reaksi Rusia

- Kamis, 28 April 2022 | 02:05 WIB
Logo perusahaan gas alam milik Rusia. (REUTERS/HO)
Logo perusahaan gas alam milik Rusia. (REUTERS/HO)

Otoritas Rusia akhirnya buka suara soal tuduhan dunia internasional yang menyebut mereka melakukan pemerasan dengan menghentikan pasokan gas alam. Pihak Rusia dengan tegas membantah kabar tersebut.

Kremlin mengatakan negara-negara lain yang menolak membeli gas Rusia dengan mata uang rubel akan menghadapi tindakan yang sama.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan keputusan Gazprom adalah salah satu upaya Rusia untuk menggunakan gas sebagai instrumen pemerasan. Tapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak tuduhan itu.

"Rusia tetap menjadi pemasok sumber daya gas andal kepada pelanggannya dan tetap berkomitmen pada kewajiban dalam kontrak," kata Peskov, seperti disadur dari Reuters, Kamis (28/4/2022).

Dia enggan mengatakan berapa banyak negara yang telah sepakat membayar gas dengan rubel sesuai keputusan Presiden Vladimir Putin bulan lalu, yang saat itu mengatakan bahwa negara yang menolak akan diputus aliran gasnya.

Baca Juga: Kirim Senjata ke Ukraina, Rusia: Itu Tanda NATO Sudah Siap Berperang dengan Kami!

"Ketika pembayaran mendekati tenggat, jika beberapa konsumen menolak membayar berdasarkan sistem yang baru, maka dekret presiden tentunya akan diterapkan," lanjutnya.

Peskov juga mengatakan bahwa tindakan pihak Rusia tersebut sudah diperikrakan, meski akibatnya mereka harus siap-siap kehilangan dana yang bisa diperolehnya jika negara-negara Eropa menolak membayar gas dalam rubel.

"Segala hal sudah diperhitungkan, semua risiko sudah diperkirakan dan tindakan yang perlu telah diambil," tuntas Peskov.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X