KSP Sebut Pengendalian Pandemi Penting Agar Perekonomian Segera Pulih

- Kamis, 17 Juni 2021 | 14:34 WIB
 Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Ekonomi Panutan Sulendrakusuma. (ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden)
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Ekonomi Panutan Sulendrakusuma. (ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden)

Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengatakan bahwa upaya untuk mengendalikan pandemi COVID-19 saat ini sangat penting sebagai syarat utama agar perekonomian domestik dapat segera pulih.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Ekonomi Panutan Sulendrakusuma dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/06), mengatakan bahwa perkembangan pandemi COVID-19 saat ini sangat dinamis. Hal itu berpotensi membuat target-target perekonomian dan asumsi defisit APBN 2021 berubah.

“Di satu sisi kita perlu disiplin fiskal namun di sisi lain perekonomian tentunya membutuhkan dukungan fiskal untuk dapat pulih seperti sedia kala,” ujarnya, seperti dilansir Antara.

Maka itu, Panutan mengatakan bahwa pemerintah perlu kreatif untuk meningkatkan sumber-sumber pembiayaan yang murah, minim risiko dan aman terkendali.

Selain dari pembiayaan, pemerintah juga akan mendorong reformasi pajak untuk meningkatkan basis pajak dan skema pajak yang lebih adil.

Selain itu, Panutan menyebut bahwa KSP berjanji akan mengawal agar laju ekonomi terus membaik dan pemulihan ekonomi terus berjalan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

“Kepercayaan masyarakat pada pemerintah sangat dibutuhkan pada masa-masa sulit terutama dukungan terhadap program-program yang bisa membantu keuangan negara dimasa sulit seperti ini,” ujar dia.

Dari sisi fiskal, sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020, pemerintah diberi kewenangan untuk meningkatkan defisit melampaui tiga persen Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 2022.

Pada 2023, defisit diharapkan dapat kembali dalam batas yang terkelola yaitu 3 persen terhadap PDB. Pada 2020 realisasi defisit mencapai 6,09 persen PDB.

Sementara sampai dengan April 2021 realisasi defisit APBN sebesar Rp138,1 triliun atau setara dengan 0,83 persen dari PDB, dengan target akhir tahun 2021 sebesar 5,7 persen PDB.

Untuk 2022, defisit ditargetkan di antara 4,51 - 4,85 persen terhadap PDB sebelum akhirnya di bawah 3% di tahun 2023.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X