Penyakit Kulit Misterius Ditemukan pada Hiu Karang, Diduga karena Air yang Lebih Hangat

- Selasa, 15 Juni 2021 | 18:28 WIB
Penyakit kulit ikan hiu. (Photo/Reuters)
Penyakit kulit ikan hiu. (Photo/Reuters)

Hiu karang whitetip di Sabah, Malaysia secara misterius mengembangkan penyakit kulit, menunjukkan bahwa suhu laut sedang meningkat, menurut ahli biologi kelautan.

Hiu ini diberi nama karena ujung putih khas pada sirip mereka dan sering ditemukan beristirahat di sekolah di sekitar terumbu pada siang hari. Mereka menjadi daya tarik bagi para penyelam. Pada malam hari, mereka menjadi aktif untuk berburu makanan termasuk ikan kecil dan hewan lainnya.

Dilansir dari Reuters, Selasa (15/6/2021), pada bulan April, gambar salah satu hiu dengan apa yang tampak seperti bintik-bintik dan luka di kepalanya menjadi viral setelah seorang fotografer bawah air mengambil fotonya di Pulau Kalimantan.

Hal ini memicu diskusi antara penyelam di pulau Sipadan, tim ahli dari salah satu universitas Sabah, pemerintah dan kelompok konservasi, yang mulai melihat penyakit kulit di setiap kelompok hiu yang mereka temui.

-
(Photo/Reuters)

Setelah menyelidiki kemungkinan penyebab penyakit tersebut, tim menemukan bahwa suhu permukaan laut di Sipadan telah meningkat menjadi 29,5°C pada bulan Mei, satu derajat lebih tinggi daripada tahun 1985.

Baca juga: Unik, Perusahaan Ini Menjual 'Celana Jeans Basah' Seharga Rp1 Juta Sepasang

“Kita hampir dapat memastikan bahwa lautan yang memanas memiliki peran dalam apa yang kita lihat dengan hiu yang sakit-sakitan di Sipadan,” kata Davies Austin Spiji, ahli biologi kelautan senior dari kelompok konservasi nirlaba Reef Guardian.

Faktor manusia dikesampingkan karena Sipadan merupakan kawasan lindung laut yang melarang penangkapan ikan. Juga tidak ada pemukiman atau industri di dekatnya.

-
(Photo/Reuters)

Penemuan penyakit kulit pada hiu ini bertepatan dengan laporan pemutihan karang di daerah tersebut, menurut Mohamed Shariff Mohamed Din, seorang profesor dalam studi kedokteran hewan akuatik di Universiti Putra Malaysia.

“Kita tidak dapat mengabaikan bahwa perubahan sedang terjadi di sana karena suhu yang lebih tinggi,” katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X