Mendag Lutfi Janji Tak akan Menyerah Lawan Mafia Pangan

- Kamis, 17 Maret 2022 | 20:31 WIB
Mendag M Lutfi (INDOZONE/Harits Tryan)
Mendag M Lutfi (INDOZONE/Harits Tryan)

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan pihaknya tidak akan menyerah melawan mafia-mafia pangan yang ada di Indonesia. Hal ini menyusul belakangan ini kelangkaan minyak goreng di tanah air.

“Saya ingin menekankan bahwa tidak ada saya menyerah kepada mafia-mafia, terutama mafia pangan, tidak ada yang saya utarakan itu,” kata Lutfi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Lutfi berujar memang harga pangan mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir. Apalagi saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia dari 2020 sampai sekarang ini.

“Jadi kalau saya boleh tekankan kepada bapak dan ibu, pada malah hari ini, pertama adalah memang terjadi kenaikan harga yang luar biasa terhadap komoditas-komoditas, terutama komoditas pangan dan energi. Pertama kita lihat dari sebelum covid, Maret 2020 mulainya covid sampai dengan Maret 2022,” tegasnya.

Baca Juga: Mendag Sebut Harga Beras Stabil, tapi Cabai dan Bawang Cenderung Naik

Kemudian ia menyebutkan harga minyak sekarang ini 100 dollar Amerika Serikat, untuk batu naru lebih dari 430 dollar. Ditambah lagi invasi Rusia ke Ukraina turut memberikan dampak kepada, hingga mempengaruhi komoditas pangan.

“Sekali lagi saya katakan, kita sebagai pemerintah saya sebagai pemerintah tidak bisa kalah dari mafia. Apalagi spekulan-spekulan yang merugikan rakyat, itu saya jamin,” urai Lutfi.

Lebih lanjut permasalahan yang terus berganti ini membuat Lutfi beserta pihaknya tidak melakukan antisipasi, salah satunya yakni invasi perang yang mempengaruhi harga.

“Kesalahan yang tidak bisa saya prediksi dari saya itu adalah memprediksi akan terjadi perang yang membuat harga-harga loncat. Itu saya akui dengan sepenuh hati dari hati yang paling dalam," tukasnya.

Duga ada pihak yang manfaatkan kelangkaan Minyak Goreng

Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi menduga ada pihak yang ingin mengambil keuntungan dari persoalan minyak goreng. Sebab menurut dia seharusnya distribusi minyak goreng di setiap provinsi cukup bagi masyarakat.

"Jadi, spekulasi kita, deduksi kami ini ada orang-orang yang mendapat, mengambil kesempatan di dalam kesempitan," bebernya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X