Ramai Beras Seperti Gumpalan Batu di Pandeglang, Menko PMK: Sudah Ditarik!

- Sabtu, 7 Agustus 2021 | 12:34 WIB
Ilustrasi beras bansos. ( ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Ilustrasi beras bansos. ( ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, beras bantuan sosial (bansos) di Pandeglang yang ramai diperbincangkan lantaran menggumpal seperti batu sudah ditarik dan diganti dengan beras baru yang layak dikonsumsi.

Hal tersebut usai dirinya mendapatkan laporan dari pihak PT Pos, dan Perum Bulog. Kemudian melakukan inspeksi ke Kantor Pos Pandeglang dan tempat penggilingan gabah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada Jumat sore (6/8/2021).

"Jadi sebetulnya sudah tidak ada masalah. Sudah diganti dari para Keluarga Penerima Manfaatnya. Dan beras itu sudah ditarik. Bahkan yang ditarik bukan hanya beras yang bermasalah tapi seluruhnya ditarik dan dicek semuanya. Dan itu saya kira ini langkah yang cepat dan bagus," kata Muhadjir dalam keterangannya, Sabtu (7/8/2021).

Baca Juga: Kapal Terbalik di Sahara Barat Sekitar 40 Migran Dikhawatirkan Tewas

Muhadjir mengingatkan agar beras yang diberikan sebagai bantuan sosial adalah beras yang layak konsumsi. Sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, beras yang disalurkan minimal berkualitas medium.

"Jangan sampai kita gak mau makan beras itu malah kita berikan kepada orang lain. Karena itu berasnya medium yang kita tetapkan," imbaunya.

Mantan Mendikbud itu turut meminta agar beras yang dimanfaatkan untuk bantuan sosial dari produksi petani lokal. Dia mengapresiasi pihak Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang telah memanfaatkan beras petani lokal.

Dengan memanfaatkan beras produksi petani lokal, menurut Muhadjir, akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Tetapi, dia juga mengingatkan agar petani lokal tidak meraup untung yang berlebihan.

"Tadi saya diberitahu Bu Bupati, semua berasnya adalah produksi petani lokal. Dan ini penting, karena kita harapkan produksi petani di daerah itu betul-betul terserap dan termanfaatkan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga tak mau menerima bantuan beras busuk dari program bantuan sosial (Bansos) saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Desa Lebak Parahiang, Leuwidamar, Lebak.

Beras yang dikembalikan itu tidak hanya berbau busuk tapi sudah berubah warna menjadi kuning dan membatu. Warga kemudian mengembalikan beras itu kepada pihak Desa.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X