Pilpres 2024 Memanas, Ini Perbandingan Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Puan Maharani

- Senin, 24 Mei 2021 | 09:45 WIB
Kiri: Ganjar Pranowo (Dok. Pemprov Jateng via Antara) / Puan Maharani (Instagram/puanmaharaniri)
Kiri: Ganjar Pranowo (Dok. Pemprov Jateng via Antara) / Puan Maharani (Instagram/puanmaharaniri)

Hubungan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan PDIP Jawa Tengah memanas. Ganjar sampai tidak diundang ke pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Ganjar mengakui bahwa dia memang tidak mendapatkan undangan untuk hadir dalam acara itu. DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah juga membenarkan bahwa Ganjar Pranowo tidak diundang.

DPP PDIP Jateng terang-terangan menyebut Ganjar terlalu berambisi maju pada Pilpres 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengingatkan bahwa elektabilitas Ganjar saat ini tak bisa jadi patokan akan memenangkan Pilpres 2024.

Lalu, bagaimana perbandingan elektabilitas Ganjar dengan Puan Maharani?

Survei LSI pada 22 Februari 2021 mengungkap bahwa elektabilitas Ganjar sebesar 10,6%. Sementara Puan Maharani hanya 0,8 %.

Lalu, survei ARSC Maret-April 2021 mengatakan elektabilitas Ganjar sebesar 11,25% dan Puan Maharani 2,48%

Survei IPO yang digelar Maret-April 2021 juga menempatkan elektabilitas Ganjar jauh di atas Puan, yaitu 12,6% untuk Ganjar sementara Puan hanya meraih 1,6%.

Kemudian, survei SMRC Februari-Maret 2021 lagi-lagi mengungkap elektabilitas Ganjar lebih tinggi daripada Puan. Ganjar memperoleh elektabilitas 13,2% sementara Puan Maharani 5,7%.

Charta Politika Indonesia juga melakukan survei pada April 2021 dan hasilnya elektabilitas Ganjar Pranowo 16% dan Puan Maharani 1,2%.

Sebelumnya, Bambang  mengatakan intensnya aktivitas Ganjar di medsos dinilai sebagai cara menaikkan elektabilitas menjelang Pilpres.

Menurut Bambang, kader lain bisa juga melakukan hal itu, namun mereka masih setia menunggu perintah Ketum PDIP, yaitu Megawati Soekarnoputri.

Puan juga pernah mengatakan bahwa sosok yang layak menjadi capres adalah orang yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di socmed (social media/media sosial),” kata Puan.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X