Inilah tampang pemilik akun Twitter @EnggalPamukty yang diduga menghina Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi dengan unggahan foto kolase masyarakat Suku Baduy dengan foto Jokowi berbusana baju adat Baduy.
Berdasarkan penelusuran Indozone, pemilik akun tersebut tak lain adalah Enggal Pamukty, seorang aktivis yang belakangan membuka usaha kecil menengah.
Pada 1 April 2020 lalu, Enggal pernah menggugat Jokowi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena Jokowi dianggap lalai dalam menjalankan tugas dan fungsi pemerintah dalam mengantisipasi dan menangani wabah virus corona.
Namun, gugatannya itu ditolak oleh hakim PN Jakarta Pusat.
Pantauan Indozone pada unggahan akun Twitter-nya, Enggal memang kerap mengkritik Jokowi.
Sesudah mengunggah kolase foto itu, ia juga membandingkan masyarakat Baduy yang berjualan madu dengan badut yang ia nilai menjual harga diri bangsa dan negara.
"Baduy jualan madu. Badut jualan harga diri bangsa dan radikal radikul," cuitnya pada 16 Agustus 2021.
Sebelumnya diberitakan, Enggal mengkolasekan foto Jokowi dengan foto empat orang Baduy asli yang memakai baju adat Baduy. Di atas foto orang asli Baduy, ia menuliskan kata 'Baduy'. Sedangkan di atas foto Jokowi, ia menulis 'badut'.
Kolase foto itu ia unggah melalui akun Twitter-nya @EnggalPamukty pada 16 Agustus 2021 pukul 09.21 WIB.
Tangkapan layar unggahannya itu kini telah ramai tersebar di media sosial, dibagikan akun-akun lain.
Unggahan akun @EnggalPamukty itu pun dinilai netizen menghina Jokowi.
"Saya sakit hati bener klo pak Jokowi dihina, tolong dipenjarakan jangan dimaafkan...udah melampaui batas," komentar akun @ayikkooswini.
"Astaghfirullah.. Seorang presiden dihina kaya gtu.. Seharusnya siapapun presidennya kita harus menghormati msti tidak suka sama bapak Presiden.. Bapa presiden orang kuat santun hormati beliau.. Sehat selalu presidenku," komentar akun @susierahayu14.
"ega banget, apa tidak melihat hasil usaha Presiden Jokowi, taunya hanya bisa mencaci maki, kalau ditangkap mereka bilang pemerintah tidak bisa menerima kritik padahal yang mereka sampaikan itu penghinaan ...stop materai kalau seperti ini tidak bakal jera mereka," kata akun @yanti_asaari.
