Indonesia Mengajak G20 untuk Bantu Atasi Krisis Kemanusiaan di Afghanistan

- Kamis, 23 September 2021 | 17:24 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengikuti rangkaian pertemuan Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Rabu (22/9/2021). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengikuti rangkaian pertemuan Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Rabu (22/9/2021). (ANTARA/HO-Kemlu RI)

Indonesia mengajak negara-negara G20 untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan, setelah pengambilalihan kekuasaan oleh kelompok Taliban pada Agustus lalu.

Dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (22/9), Menlu RI Retno Marsudi menekankan bahwa keselamatan dan kesejahteraan masyatakat di Afghanistan menjadi prioritas utama.

“Dunia harus dapat membantu rakyat Afghanistan menghadapi COVID-19 dengan mempercepat vaksinasi melalui mekanisme dose-sharing (berbagi dosis) dan memenuhi kebutuhan dasar rakyat Afghanistan,” kata Retno ketika menyampaikan pengarahan pers secara virtual pada Kamis (23/9) dikutip dari ANTARA.

Baca juga: Tak Hanya untuk Calon Prajurit Wanita, Tes Perawan Calon Istri Anggota TNI AD Juga Dihapus

Diketahui, Indonesia telah mengumumkan komitmen tambahan bantuan senilai 3 juta dolar AS (sekitar Rp42,76 miliar), sebagai bagian dari upaya internasional untuk menolong 14 juta warga Afghanistan yang membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat.

Menlu Retno menegaskan semua bantuan internasional harus menyasar rakyat Afghanistan yang memerlukan.

“Pendekatan pembangunan harus menjadi bagian dari strategi nation-building di Afghanistan,” ujar dia.

Menlu Retno juga mengatakan kemajuan yang selama ini telah dicapai di Afghanistan dapat mengalami kemunduran, termasuk di bidang pembangunan dan pemberdayaan perempuan.

Karena itu, dia menyeru masyarakat internasional untuk bersatu menyampaikan harapan akan terbentuknya pemerintahan inklusif di Afghanistan, penghormatan HAM terutama hak-hak perempuan, serta memastikan agar Afghanistan tidak dijadikan tempat pembibitan dan pelatihan teroris.

“Saya menyampaikan pentingnya Taliban memenuhi semua janji- janji yang telah disampaikan. Diperlukan langkah nyata untuk memenuhi janji tersebut,” kata Retno.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X