Tak Cuma Aniaya, Oknum Pegawai Lapas Natal Diduga Juga Ancam Bunuh Bocah Santri Korbannya

- Rabu, 22 September 2021 | 18:10 WIB
Derman Gultom, pegawai Lapas Kelas II Mandailing Natal (kiri), tega menganiaya bocah 14 tahun. (Ist)
Derman Gultom, pegawai Lapas Kelas II Mandailing Natal (kiri), tega menganiaya bocah 14 tahun. (Ist)

SR (14 tahun), korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh pegawai Lapas Kelas II Mandailing Natal berinisial DG, mengungkap bagaimana kronologi saat ia dianiaya.

Dalam keadaan kepala masih dibalut perban, SR menceritakan, dirinya dihajar habis-habisan oleh DG di dalam mobil Toyota Yaris warna hitam bernomor pelat BK 1583 RK milik DG, di dekat aliran Sungai Batang Natal pada Senin (20/9/2021).

Tak hanya dihajar wajahnya sampai babak belur, SR juga mengaku bahwa dirinya diancam oleh DG akan dibunuh dan dilempar ke sungai.

"Mau dibunuhnya aku. Mau dilempar ke sungai," kata SR.

Setelah menganiaya SR, DG lantas cepat-cepat kabur begitu melihat warga mulai berdatangan ke lokasi penganiayaan.

-
Mobil Toyota milik DG. (ist)

Waktu itu, SR bilang, awalnya ia tak sengaja menyenggol mobil Yaris milik DG saat mengendarai becak bermotor (betor) milik ayahnya untuk dibawa ke bengkel.

Saat tiba di tikungan Panggautan, becak yang dikendarai SR tak sengaja menyenggol mobil Toyota milik DG hingga penyok dan SR tersungkur ke jalan.

Warga yang melihat kejadian itu, cepat-cepat menolong SR dan membawanya ke rumah sakit dengan becaknya itu.

-
SR, bocah yang dianiaya oleh Gultom. (istimewa)

Namun, di tengah jalan, becak SR rupanya dikejar oleh Gultom dan diberhentikan.

SR lantas dipaksa oleh DG masuk ke dalam mobilnya. DG kemudian membawa SR ke dekat sungai dan di sana ia memukuli SR dan menginjak-injak bagian perutnya.

Akibat penganiayaan itu, SR yang merupakan santri di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Mandailing Natal itu, mengalami luka-luka di sejumlah bagian wajahnya. Hidung dan pelipis matanya berdarah dan kepalanya harus diperban.

-
Gultom merekam balik wartawan yang merekamnya. (ist)

Kapolres Mandailing Natal AKBP Horas Tua Silalahi mengatakan, kasus itu kini sudah ditangani oleh pihaknya. Ia meminta seluruh pihak untuk tidak terpancing emosi atas kejadian ini.

-
SR, bocah yang dianiaya oleh Gultom. (istimewa)

“Mohon dukungan kepada semua masyarakat agar situasi tetap kondusif,” kata Horas.

Beberapa saat sebelum dijebloskan ke dalam sel tahanan, DG masih sempat merekam wartawan yang merekamnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X